Perjalanan Menjadi Blogger Pro


Menulis di platform blog menjadi hal baru bagi saya selaku blogger pemula. Menulis pada platform juga menjadi salah satu resolusi dalam hidup beberapa tahun lalu. Ingin mengelola blog, bisa mengubah template, dan menulis pada blog sehingga bisa menjadi blogger pro.

Tentunya banyak PR yang harus saya selesaikan. PR terbesar adalah harus mau untuk belajar pada para senior yang sudah berpengalaman. Dahulu ini semua masih hanya pada tataran keinginan. Tidak tahu bagaimana harus memulai untuk menjadi blogger. Bingung harus memulai dari mana dan harus kenal dengan siapa.

A. The Jannah Institute Online Blogging Class

Semua bermula dari sebuah flyer tentang Preview Online Blogging Class yang dilaksanakan oleh The Jannah Institute. Seperti mendapat angin segar di tengah terik mentari, saya pun meregistrasikan diri.

“Ini dia yang saya cari,” Saya berujar dalam hati.

Melihat bagus tidaknya penyelenggara bisa di lihat sejak awal kelas preview. Cara interaksi dan komunikasi dengan peserta, penyampaian materi menjadi bagian dari selling point. Saya pun mengambil paket kelas dari basic hingga advance.

Alhamdulillah keinginan mengelola blog terwujud pada 2020 melalui blogging class bersama Prita Hw. Belajar membuat blog dari nol. Sebenarnya kalau sekedar membuat blog melalui blogger.com sudah bisa dan pernah membuat. Sempat juga sudah melakukan custome template. Semua dilakukan secara otodidak. Akhirnya pada 2020 saat pandemi melanda, saat harus di rumah karena harus Isoman, saya mengisi waktu dengan mengikuti berbagai online class, salah satunya blogging class. Mengikuti setiap prosesnya saya akhirnya bisa memiliki blog sendiri yaitu ayahugiparenting.


perjalanan menjadi blogger pro
Tampilan ayahugiparenting.com

Sudah memiliki blog, template sudah di custom. ada satu hal yang perlu dimunculkan, menulis. Apa jadinya ketika blog dibiarkan begitu saja, tanpa ada interaksi.

Pengalaman menulis yang tidak seberapa atau bahkan tidak memiliki sama sekali memantik saya untuk belajar. Saya pun mengambil peluang mengikuti Online Writing Class pada The Jannah Institute. Belajar menulis aneka jenis artikel mulai dari opini, review, listicle, dan lain-lain.


B. Challenge Menulis Blogspedia

Pemandangan indah akan bisa kita temui saat melalui jalanan terjal yang jauh dari keramaian. Bak pendaki, akan mendapatkan jawaban terhadap permasalah yang ditemukan saat mendaki. Akan berada jauh dari keramaian, namun akan menemukan jati diri. Mereka akan bertemu dengan orang-orang yang memiliki tujuan yang sama.


Pada awal 2021 saya mencoba keberuntungan. Melakukan perjalanan untuk menempa diri menjadi blogger yang konsisten menulis.

Mendapatkan informasi challenge menulis bersama blogspedia. Tidak ingin mensia-siakan, saya mengambil peluang ini.

Mengikuti challenge menulis pada blog selama sebulan penuh dengan tema yang sudah ditentukan oleh penyelenggara. Hitung-hitung untuk mengukur kemampuan dan kekurangan diri, mampu atau tidak menulis penuh sebulan.

Saya memutuskan untuk ikut ambil bagian, tak tanggung-tanggung saya mengikuti challenge ini dengan menulis pada dua blog. Satu masih berbasis gratisan dan satu lagi blog yang sudah TLD.

Challenge yang diselenggarakan blogspedia betul-betul memberikan tantangan. Membuat saya mau tidak mau harus berusaha untuk menulis setiap tema yang ditetapkan.

Challenge di mulai artinya perang melawan diri juga dimulai. Melawan kemalasan, melawan segala alasan untuk tidak menulis. Melawan keterbatasan diri dalam menulis tema-teman tertentu. Sebuah tantangan bagi seorang blogger pemula dengan pengalaman menulis yang sangat minim.

Saya sudah pasrah dengan semua hasil yang akan diumumkan panitia. Benar-benar sudah senang bisa ikut menulis. Bisa melatih diri meskipun masih jauh dari kata sempurna.

Suatu hari tibalah waktu pengumuman challenge ini. Saya masih dalam kesibukan. Tidak melihat notifikasi media sosial yang akan selalu menggoda ketika membukanya. Seorang teman dalam komunitas saya mb Windi tiba-tiba memberikan ucapan selamat karena masuk dalam salah satu kategori.

Saya pun mencoba memastikan, melihat media sosial, dan benar. Saya begitu senang mendapatkan kabar gembira ini. Lebih senang lagi karena bisa mendapatkan tiket untuk mengikuti Blog Coaching Batch 2 yang diselenggarakan oleh Blogspedia.

Ada kejadian menarik, entah ini karena ego saya atau karena memang ingin belajar dan mendalami setiap proses sebagai blogger. Saat ditanyakan kembali oleh admin apakah akan mengambil kelas atau akan diberikan pada orang lain?

Kira-kira saya mengambilnya atau membiarkannya begitu saja?


C. Blogspedia Coaching Batch 2

perjalanan menjadi blogger pro
Tampilan blog hasil coaching blogspedia


Saya akan melanjutkan cerita di atas untuk memberikan jawaban apakah saya akan mengambil kelas blogspedia atau tidak?


Ya, betul. Saya mengambil kelas ini dengan penuh semangat. Sebelum tanggal deadline saya sudah menyatakan kesiapan untuk mengikuti kelas dari awal hingga akhir.

Melihat review materi yang akan disampaikan dalam kelas menjadi salah satu dasar mengapa saya mengambil keputusan untuk ikut blogspedia coaching. Sebuah coaching tentang dunia blogging mulai dari nol hingga memahami detail dalam blogging.

Kelas ini tidak main-main, meskipun diberikan. Aturan yang dibuat tegas dan coach nya juga tegas. Ada Coach Marita yang tak segan-segan untuk menendang keluar peserta yang tidak konsisten dalam mengerjakan setiap tugas yang diberikan setelah materi.

Berat rasanya, tapi semakin ke sini semakin merasakan ada sesuatu yang semakin menarik dan memotivasi saya untuk tetap dan harus bertahan di kelas ini. Saat ini pun berada di penghujung kelas. Seluruh peserta mendapatkan tugas One Day One Post selama satu minggu.

Saya sangat senang saat berada di blogspedia coaching batch 2, selain belajar langsung dari Coach Marita, saya bisa belajar dari teman-teman blogger yang sudah lebih senior. Sungguh sebuah nikmat yang luar biasa. Belajar dari nol bersama hingga menghasilkan sebuah blog yang SEO Friendly.

Apalagi saat saat mendapat informasi Open Recruitmen ODOP 9 (One Day One Post). Sebuah wadah yang mewadahi mereka yang mau menulis dan tertarik untuk menulis. Saya pun mengambil kesempatan ini dengan segala keterbatasan saya. Bagaimana pengalaman saat registrasi #OneDayOnePost9 ini akan saya bagikan pada tulisan lainnya.

Post Comment

You May Have Missed