Mengenal Lebih Dekat Komunitas ODOP
Tak kenal maka tak sayang adalah pepatah yang sering kita dengar saat masih remaja dulu. Semakin ke sini pepatah itu berubah menjadi tak kenal maka ta’aruf, atau tak kenal maka kenalan. Pepatah ini sungguh memiliki makna yang mendalam. Salah satunya adalah untuk mengenal komunitas one day one post.
Saat Open Recruitment Komunitas One Day One Post saya sudah mendapatkan selayang pandang yang disampaikan oleh panitia. Sudah dipaparkan dengan penuh semangat. Saling mengenal satu sama lain juga menjadi agenda yang sudah dilaksanakan. Namun demikian, saya masih memiliki rasa penasaran tentang komunitas one day one post, apa dan bagaimana.
Rasa ingin kenal lebih dalam terus tersimpan, hingga menemukan sebuah jawaban dalam pertemuan Orientasi Pengenalan Komunitas One Day One Post dan kiprahnya dari masa ke masa. Di mulai dengan penyampaian tata tertib dan pemutaran jingle karya salah satu anggota komunitas ODOP.
A. Mengenal Heru Sang Amurwabumi
Orientasi pengenalan komunitas one day one post yang diselenggarakan pada 01 September 2021, menghadirkan seorang narasumber yang memiliki banyak prestasi. Heru Sang Amurwabumi, seorang content writer, writing and publishing facilitator. Dia juga merupakan Pendiri Sekolah Menulis Nganjuk – Kopling, Eks anggota redaksi harian umum BERNAS, dan kontributor pada beberapa media seperti Koran Merapi, Solopos, Jawa Pos dan berbagai media online.
Berkecimpung dalam dunia kepenulisan dalam waktu yang cukup lama juga membawanya meraih capaian gemilang dengan meraih juara pada beberapa lomba. Pada tahun 2021 dia meraih Juara II Lomba Cerpen CPM Publisher, dan Juara I Lomba Cerpen JKN BPJS Kesehatan 2021.
Dia juga menjadi cerpenis terpilih platform Indonesiana Kemendikbud RI 2020 dan Kemenparekraf 2019. Pada tahun yang sama, 2019, dia menjadi Penulis Indonesia terpilih di festival sastra internasional Ubud Writers and Readers Festival 2019.
Keren kan narasumbernya? Saya berharap bisa belajar banyak dari beliau di kemudian hari, agar dapat memiliki semangat untuk terus berkarya.
Dalam orientasi pengenalan pekan 1 ini, Heru, menyampaikan materi mengenai komunitas one day one post secara lebih mendalam mencakup Sejarah, Ketua, Pengurus, dan Program-program One Day One Post.
B. Sejarah One Day One Post
Dia yang juga peraih juara kedua lomba menulis novel tingkat nasional ini menyalurkan hobi menulis melalui Kompasiana. Kian beratnya server di Kompasiana membuatnya memilih untuk menulis di blog setelah sekian lama menjadi kontributor di sana.
Saat menulis di blog dia menemukan sebuah tantangan berhubungan dengan traffic, terlebih jika follower sedikit ditambah lagi pasif, maka akan mempengaruhi semangat untuk menulis.
Berangkat dari hal itu, Bang Syaiha mencoba berpikir dan menggali ide bagaimana agar tetap semangat dalam menulis. Setelah mendapatkan jawaban, dia pun mencari orang yang memiliki pemikiran sama, yaitu saling mendukung, dan menyemangati untuk menulis setiap hari. Setelah bertemu mereka kemudian berkumpul dalam satu grup media sosial.
Tulisan pada blog yang kemudian dibagikan pada media sosial membuka pemikiran baru yaitu gagasan untuk membentuk komunitas menulis agar menjadi lebih terarah dan lebih solid ke depannya.
Cikal bakal ODOP, yaitu pra one day one post kemudian secara resmi membuka pendaftaran anggota untuk angkatan pertama. Setidaknya 50 orang terjaring dalam pendaftaran angkatan pertama ini. Mereka kemudian berkumpul dalam satu grup whatsapp. Mendapatkan bimbingan, arahan, dan pembekalan materi kepenulisan dasar.
Sejak saat itulah, kemudian secara berkesinambungan membuka pendaftaran anggota baru setiap tahunnya.
C. Visi dan Misi One Day One Post
Agar lebih terarah maka dibuatlah misi untuk mencapai visi besar bersama dari komunitas ini.
1. Visi
Menjadi komunitas penulis terbesar (dalam prestasi) di Indonesia.
2. Misi
- Menumbuhkan minat baca tulis sebagai salah satu sumbangsih kepada dunia literasi tanah air.
- Mencetak penulis ideal tanpa mengedepankan unsur materi /bisnis dalam proses belajar.
D. Ketua One Day One Post
Untuk mendukung kesinambungan komunitas dan program dapat berjalan dengan terarah, pada 2017 secara resmi dibentuklah Kepengurusan One Day One Post (ODOP) generasi pertama.
Dalam kepengurusan generasi ini Heru Sang Amurwabumi terpilih sebagai Ketua Generasi pertama. Dia terpilih melalui musyawarah perwakilan anggota, penasihat, dan tetunya juga persetujuan dari founder ODOP, Bang Syaiha.
Estafet kepengurusan yang terus berjalan merupakan bukti dinamisnya komunitas ini. Hingga saat ini sudah memasuki generasi pengurusan ke lima. Ini dia pengurus dari generasi ke dua hingga ke lima,
- Ketua Generasi II : MS. Wijaya
- Ketua Generasi III : Wakhid Syamsudin
- Ketua Generasi IV : Syakifah, dan
- Ketua Generasi V : M. Zen
E. Pengurus One Day One Post 2021
Kepengurusan One Day One Post 2021 terdiri dari Penasihat, Ketua, Sekretaris, Bendahara, dan Penanggung Jawab Program. Secara lebih rinci dapat dilihat pada grafik di bawah ini.
F. Program – Program One Day One Post
Dalam rangka mewadahi setiap anggota untuk terus berkarya, ODOP membuat beberapa program di antaranya:
- ODOP Tembus Media (OTM), yaitu kelas bimbingan menulis dan mengirimkan karya ke media cetak maupun daring.
- Squad Blogger ODOP (SBO), merupakan kelas bimbingan membuat, menulis dan mengoptimalkan blog.
- ODOP Nulis Buku (ONB), adalah kelas bimbingan menulis dan menerbitkan buku solo.
- Reading Challenge ODOP (RCO), yaitu kelas tantangan membaca. Bimbingan meningkatkan daya baca terhadap buku.
G. Adab – Adab di Atas Ilmu
- Setiap tulisan yang kita buat, kelak akan dimintai tanggung jawab. Tebarkan pesan yang baik pada karya kita. Jangan menebar kebencian lewat tulisan.
- Setinggi apapun ilmu menulis kita, ingatlah bahwa dulu: sekedar menggunakan huruf kapital dan memilih kalimat efektif saja kita tidak tahu.Maka hargailah karya penulis pemula. Kita pernah berada di level mereka.
- Di atas langit lapis ke tujuh masih ada sidratul muntaha. Jagan merasa (menjadi penulis) paling benar dan pintar. Setinggi apapun prestasi menulis kita, tetaplah berjalan menunduk.
Setelah mendapatkan penjelasan dan pemaparan dari Ketua Generasi Pertama, Heru Amurwabumi, saya menjadi semakin memiliki ketertarikan pada komunitas ini. Selain itu, dengan materi pengenalan ini membuat saya semakin mengenal lebih dekat komunitas ODOP ini.
Post Comment