Review Buku Catatan Perjalanan Jiwa
The Journey of Soul, tulisan ini
terpampang jelas pada cover buku. Di bawah judul terdapat tulisan kecil Catatan
Perjalanan Jiwa dalam Pencarian Jati Diri yang Hakiki.
Buku ini sudah sangat lama sekali saya
lihat. Sangat ingin membacanya. Begitu tertarik saat melihat judulnya. Lama
sekali, kira-kira 2009/2010 saya sangat ingin membacanya. Wow, 11 tahun silam
dong. Hehe (Ketahuan sudah tua ya). Iya dong, secara waktu itu masih single.
Kehadiran buku-buku lain membuat
saya menunda untuk membacanya. Sebenarnya masih sangat penasaran.
Kebetulan beberapa waktu lalu
bersih-bersih buku. Mengeluarkan buku dari dalam lemari. Menaruhnya pada rak
terbuka sederhana karya anak bangsa. Saat itulah buku ini kembali mencuri
perhatian saya untuk membacanya.
A. Informasi Buku
Penulis : Aceng Haris Surahman
Penerbit. : USWAH (Kelompok Pro-U
Media), Yogyakarta
Jumlah Halaman : 246 halaman
Cetakan 1 : Maret 2007
ISBN. : 978-979-15806-1-8
Cover : Hard Cover
B. Tentang Penulis
Aceng Hafis Surahman,S.Tp. dilahirkan
di Garut pada 07 Agustus 1981. Selepas sekolah menengah atas dia melanjutkan
studinya di Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Gajah Mada, Yogyakarta.
Saat membaca tentang penulis saya
terkagum dengannya. Ternyata dia seorang santri. Sejak SD sudah nyantri. Bahkan
ketika SMP sudah pernah mengaji ilmu mantiq dan balagah. Kalau yang pernah
nyantri atau mondok pasti tahu ilmu ini. Tak hanya sampai SLTP, saat SLTA pun
dia juga tetap nyantri.
Aktif diberbagai organisasi selama kuliah. Pernah meraih medali emas
sebagai penyaji terbaik dalam Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional di Universitas
Andalas Padang pada 2005. Tahun 2006 di antara
kesibukannya dia menjadi koordinator Non Fiksi Forum Lingkar Pena (FLP)
Yogya.
Selain buku ini, penulis juga
menerbitkan beberapa buku lain diantaranya Bacalah!!(2006), Sukseslah!(2006),
dan Geraklah! (2006).
C. The Soul Of Journey
Perjalanan jiwa, mencari jati diri
tentunya bukanlah hal baru. Setiap orang akan mengalaminya. Mungkin hanya
berbeda pada proses penemuannya.
Ada orang yang menemukan jati diri
nya dengan mudah dan tidak butuh waktu lama. Ada juga yang harus melalui
perjalanan dan perenungan yang panjang. Baru akan menemukan jati diri.
Rasa penasaran saya pada buku ini
benar-benar membuat semakin penasaran saat membukanya.
Dalam pengantarnya penulis
menuliskan bahwa buku ini ditulis dengan harapan bisa membantu manusia untuk
mengetahui arti hidup yang sebenarnya.
Secara umum buku ini membahas tentang
alam semesta, manusia dan perjalanannya dari tiada hingga kembali kepada
Rabbnya, Allah Swt.
Saat melihat daftar isi dari buku
ini, saya sangat takjub. Semakin ingin membaca dari halaman awal hingga akhir.
Netra ini begitu tergugah untuk
membaca karena penggunaan bahasa pada masing-masing ulasan pada tiap bab yang
tidak seperti buku pada umumnya. Tidak bertele-tele.
Penampakan sampul belakang buku |
Buku setebal 246 halaman dengan
lebih dari 50 referensi ini terbagi dalam tiga bagian. Setiap bagian terdiri
dari beberapa bab.
1. Bagian Satu: Penciptaan Alam
Semesta dan Jiwa Manusia
Bagian ini mengulas tentang
penciptaan ruh di akhirat, meliputi bagaimana dan apa tujuan penciptaan hingga
bisa terwujud manusia. Asal usul manusia berdasarkan Al Qur’an juga di bahas
pada bagian ini. Pun dengan apa hang melatar belakangi penciptaan tersebut.
Pada bagian ini kita akan dibawa
berjalan ke masa-masa lampau. Perjalanan pada awal yang tidak diketahui, yaitu
penciptaan alam semesta oleh Yang Maha Awal, Allah Swt.
Dalam perjalanan jni,kita selaku
pembaca diajak untuk menikmati bagaimana awal mula terjadinya alam semesta, unsur
yang membentuk alam semesta hingga pada keajaiban makhluk hidup.
Tak hanya membicarakan alam
semesta, pada bab-bab selanjutnya buku ini membuka mata dan pikiran kita tentang
penciptaan setelah alam semesta dan sebelum manusia, yaitu dunia malaikat.
Barulah membahas tentang bagaimana manusia pertama diciptakan dengan segala
kesempurnaannya.
Masih ingat tentang proses
penciptaan manusia menjadi kehidupan? Membaca buku ini kita akan kembali
diingatkan. Kita seperti diajak kembali untuk mengingat pelajaran semasa
sekolah dulu. Dimana proses penciptaan manusia diawali dengan pertemuan dua
buah sel yang berbeda yaitu sel sperma dan sel telur. Pertemuannya kemudian
akan menjadi zigot, kemudian akan menjadi segumpal daging. Segala kerumitan di
dalamnya dilalui hingga terbentuklah makhluk yang sempurna yang dikenal dengan
bayi, kemudian akan ditiupkan ruh ke dalamnya hingga terciptalah makhluk hidup.
Bagaimana setelah mereka diciptakan?
Apa tujuan manusia diciptakan? Tujuan makhluk hidup diciptakan tidak lain
adalah untuk beribadah kepada Allah.
Dan Aku tidak menciptakan jin dan
manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepadaku. (QS Adz Dzariyat ayat 56).
Ibadah sebagai manusia meliputi
ingat selalu kepada-Nya (Dzikir), berjuang di jalan Allah, dan sebagai penolong
agama Allah.
Selain ibadah, tugas lain sebagai
manusia yaitu menebar kasih sayang dan perdamaian, mengajak orang lain ikut
menebar kedamaian sebagai sebuah dakwah bagi kita.
Tugas yang tak kalah penting yaitu
berlomba dalam kebaikan atau fastabiqul khairat. Terakhir haitu sebagai
khalifah di muka bumi.
Membaca bab ini kita akan merasa
diingatka kembali dengan apa yang kita lalui. Apa gang hatus kita lakukan
sebagai manusia, ciptaan Allah yang sangat sempurna.
2. Bagian Dua: Perjalanan Jiwa
manusia dari awal mula hingga abad 20
Perjalanan manusia dari singgah di
dunia hingga menjelang kematiannya di bahas pada bagian ini. Selain itu, bagian
ini menceritakan perjalanan hidup manusia yang dianggap paling berpengaruh sepanjang
sejarah sejak awal hingga abad 20.
Perjalanan jiwa manusia dari awal mula
hingga abad 20 dibagi menjadi dua, yaitu perjalanan manusia sebekum masehi dan setelah
masehi.
a. Perjalanan manusia sebelum
Masehi
Perjalanan ini dibuka dengan kisah
Habil dan Qabil. Masih ingat kan bagaimana kisah Habil dan Qabil? Siapa yang
menjadi pasangan Habil dan siapa yang menjadi istri Qabil? Sebuah kisah yang
berisi pelajaran bagi kita untuk berkurban dengan harta terbaik yang dimiliki.
Kisah ini juga mengingatkan kita
bahwa jiwa bisa buta karena cinta. Hingga Qabil membunuh Habil karena masalah
masa lalu.
Kisah dilanjutkan dengan kisah-kisah
lain yaitu kisah para Nabi dengan segala kelebihan yang diberikan Allah kepada
mereka.
Diantaranya kisah Nabi Idris a.s (Guru
Teknik Manusia), Nabi Ibrahim a.s. (Sang Pencari Tuhan), Nabi Yusuf a.s. (Bersyukur
dalam Keindahan Diri), Nabi Ayyub a.s. (Bersabar Dalam Cobaan), Nabi Musa a.s (Pantang
Menyerah melawan Kekuasaan Zalim), Asiyah (Wanita Suci di tengah Gelimang Maksiat),
Nabi Dawud a.s (Manusia Bijak), Nabi Sulaiman a.s (Manusia Cerdas dan Kaya)
b. Perjalanan Jiwa Manusia Setelah
Masehi
Tidak berbeda dengan perjalanan manusia
sebelum masehi, pada setelah masehi penulis juga menguraikan beberapa kisah orang-orang
yang di muliakan dan ditinggikan derajatnya oleh Allah Swt.
Dimulai dari kisah Nabi Isa a.s (Ruh
Suci dari Langit), Nabi Muhammad SAW: Manusia Telada Sempurna, Umar ibn Al Khattab
r.a. (Tegas dalam kebenaran), Umar bin Abdul Azis (Raja Anti Korupsi), Imam Asy
Syafi’i (Pelopor Ushuk Fikih), Shalahuddin Al Ayyubi (Pemimpin berjiwa besar), Wali
Songo (Penyebar Islam di Jawa), Ahmad Dahlan (Ulama yang Peduli Rakyat), Hasyim
Asy’ari (Ulama Pemelihara Tradisi),Sayyid Qutb (Ulama Idealis dan Berwawasan Luas),dan
Hamka (Cendekiawan Multi Talenta).
3. Bagian Tiga: Akhir Perjalanan Manusia
Bagian ini adalah bagian terakhir dari
buku. Menceritakan tentang perjalanan ruh sstelab kematian manusia. Di mana setelah
kematian manusia akan melalui beberapa proses hingga diputuskan apakah masuk neraka
atau bertemu Allah di surga.
Ruh masuk ke dunia melalui gerbang
kelahiran, terlahir dari rahim seorang ibu, kecuali Nabi Adam dan Hawa. Manusia
kemudian akan melanjutkan pada perjalanan selanjutnya, dari dunia menuju akhirat.
Fase ini dilalui melalui sebuah gerbang yaitu gerbang kematian.
Sungguh setiap bab dalam buku ini
berisi pelajaran yang kembali menggugah kita sebagai umat manusia untuk bisa belajar
dari yang terdahulu. Memetik hikmah dari setiap kisah.
Memantik setiap diri untuk menemukan
jati diri dan kembali merenungi tentang siapa kita, bagaimana Allah menciptakan
kita, dan apa tugas atau tujuan kita diciptakan.
Segala sesuatu yang bernyawa akan kembali
ke haribaan-Nya. Setiap yang bernyawa pasti akan mengalami kematian.
D. Kenapa harus membaca buku ini?
Buku ini buku yang luar biasa. Dikemas
sedemikian rupa. Tidak ada kesan mengajari pembaca. Buku ini lebih mengajak pembaca
untuk kembali melihat perjalanan hidup secara utuh dari tiada menjadi ada hingga
kembali kepada Allah Swt.
Dalam setiap pembahasannya tida terasa
kaku. Buku ini cocok untuk dibaca baik oleh anak-anak, remaja maupun pemuda, terlebih
orang tua.
Disajikan dengan mengkompilasikan pengetahuan
umum dan dasar-dasar Al Qur’an yang menguatkan tentang eksistensi Allah Swt.
Dalam beberapa pembahasan dibuku ini
juga terdapat sisipan cerdas yang bisa menjadi motivasi bagi siapa saja, utamanya
kita sebagai pembaca.
Post Comment