Gurame Bakar Madu, Hidangan lezat di Warung Gizi Jember
Gurame bakar madu Warung Gizi Jember menjadi salah satu menu favorit saya sejak beberapa tahun lalu. Pertama mencoba karena rasa penasaran saya saat pertama kali melintas di jalan Sukowono – Kalisat, Kabupaten Jember.
Memiliki kenangan tersendiri karena semua kenangan di dalamnya adalah kenangan terindah. Jangan berpikir yang tidak-tidak ya, kenangan indahnya bukan bersama mantan, tapi kenangan indah saat PPL di salah satu sekolah.
Sebagai ketua kelompok waktu itu, saya selalu berusaha memberikan yang terbaik bagi dosen pembimbing yang datang ke sekolah, termasuk saat ujian PPL. Salah satunya memberikan mereka sajian selain snack box.
Sebenarnya mereka tidak mau ya, tapi semua di kelompok mahasiswa Bahasa Inggris menyepakati untuk memberikan goody bag bagi pembimbing lapang.
Selain itu memberikan hidangan makan siang berupa gurame bakar madu. Ini di pilih karena juga sudah masuk waktu jam makan siang. Apalagi untuk bisa sampai ke sekolah ini butuh waktu cukup lama, karena tempatnya lumayan jauh dari kota.
Saat itulah saya pertama kali jatuh hati pada kuliner yang satu ini. Rasanya yang Khas membuat hatiku tertambat padanya.
A. Suasana Warung Gizi
Warung Gizi Jember tampak depan |
Pertama kali membeli gurame bakar madu, penampakan Warung Gizi dari luar terlihat sederhana sekali, tidak terlalu luas.
Kalau boleh dibilang seperti TV hitam putih. Bedanya kalau TV hitam putih hanya ada wana hitam dan putih. Kalau dulu hanya warna coklat. Itupun karena bambu yang menjadi bahan bangunan.
Di bawahnya ada kolam ikan yang cukup luas. Sambil menunggu pesanan, bisa melihat ikan-ikan yang berenang ke sana kemari.
Lama tidak mengunjungi rumah makan ini saat pandemi ternyata banyak perubahan. Terakhir kali ke sini sebelum pandemi saya. Sudah ada perbedaan, sudah lebih baik dan lebih tertata. Suasananya semakin asri.
Waktu itu dari perjalanan berkunjung ke salah satu tempat, karena sudah sore jadinya mampir deh.
Baru-baru ini, saya kembali berkunjung ke tempat ini. Bernostalgia dengan masa lalu. Mencoba mengingat kenangan indah makan bersama di tempat ini.
Setelah dua tahunan, bisa singgah kembali di tempat ini bersama dua rekan saya. Salah satu dari mereka sudah pernah ke warung gizi untuk menikmati gurame bakar madu yang gurih.
Kali ini, memang sengaja mampir karena sudah melewati jam makan siang. Seharusnya bisa makan siang di lokasi acara yang kami hadiri. Namun saya dan teman-teman memutuskan untuk pulang terlebih dahulu karena ada agenda yang harus dilaksanakan.
Memasuki lokasi saya begitu takjub. Dua tahunan tidak ke warung ini, ada banyak hal baru. Pengaturan tempat makan semakin rapi dan lebih tertata.
Memasuki halaman terasa begitu nyaman. Senang sekali melihat kondisi sekitar. Udara segar, tempat yang penuh warna. Tanaman hijau di sekitar. Membuat suasana begitu hidup.
Tidak terlalu ramai sore itu, mungkin karena baru selesai hujan. Terlihat beberapa orang dan anak-anak muda sedang mengobrol asik sambil menikmati makanan di lesehan sebelah kanan kasir. Mereka terlihat ganyang mengobrol.
Sambil menunggu kami menikmati kriuknya kerupuk ikan dan kerupuk tempe. Seperti nostalgia masa kecil dulu.
Saya yang berada di meja mencium aroma ikan bakar yang begitu lezat. Menggoda dan menggugah selera.
Di sela-sela menunggu kami asik mengobrol. Mengamati sekitar, termasuk ketika ada dua mobil yang berasal dari luar kota berhenti di halaman parkir.
Anak-anak kecil juga terlihat senang, berlarian di lahan parkir yang memang banyak ditumbuhi rumput.
B. Fasilitas Warung Gizi
Ruang utama warung gizi |
Buat sobat deeva yang mau mampir ke sini jangan khawatir. Rumah makan yang satu ini ada beberapa fasilitas yang memang penting bagi pengunjung. Ada kamar mandi, ada mushalla juga.
Jadi jangan bingung, kalau udah masuk waktu sholat, sambil menunggu menu dihidangkan kita masih bisa menunaikan sholat tepat waktu.
Untuk tempat makannya sendiri kita bisa pilih sesuai kebutuhan. Mau memanfaatkan meja makan dengan empat kursi pada masing-maisng meja. Jangan khawatir, meja yang disediakan banyak dan cukup luas.
Kalau pengen lesehan bisa juga sobat deeva memilih meja lesehan yang juga cukup luas.
Selain di ruang utama, sobat bisa juga gunakan meja-meja makan yang ada di sisi kanan dan sisi kiri ruang makan utama. Bagaimana enak bukan?
Satu lagi, wastafel untuk cuci tangan juga mudha di jangkau karena ada di depan.
C. Gurame Bakar Madu Warung Gizi
Seperti saya sampaikan di awal, gurami bakar madu ini cocok banget di lidah semua orang. Mau tua, muda, ataupun anak-anak pasti menyukainya.
Aroma bumbu yang menggoda membuat siapa saja tak sabar untuk segera menyantapnya. Tapi tetap menahan diri, menunggu menu pelengkap datang dihidangkan di meja.
Kini semua sudah lengkap ada sepiring nasi, sepiring sayur lalapan, semangkok air cuci tangan, dan tentunya satu cowek sambal terasi khas yang menggugah selera.
Suasana baru selesai hujan, dan dalam keadaan sudah lapar pakai banget membuat saya dan teman-teman tidak berlama-lama lagi. Kami langsung bertindak cepat.
Menikmati lembutnya daging ikan gurami segar yang dipadu bumbu dan madu membuat diri ini khilaf. Segarnya daging begitu terasa. Bumbu yang meresap semakin menguatkan cita rasa.
Rasa khas daging ikan dibakar ditambah manisnya madu menjadi perpaduan yang tepat. Siapapun tidak akan rela dan berhenti begitu saja dari menikmati bakaran yang satu ini.
Semakin terasa sensasinya ketika dinikmati bersama sayur dan sambal terasi. Pedas, segar, bikin nambah dan nambah, apalagi disantapnya bareng nasi yang juga hangat.
Selesai menikmati lezatnya ikan gurami bakar madu. Saya menutup dengan minum jeruk hangat untuk menutup. Seharusnya menunggu beberapa waktu saat minum setelah makan, tapi karena juga berbatas waktu jadinya langsung diminum bertahap.
0 comments