4 Ide Aktivitas Multisensori Pada Anak Level SD Kelas 1-3
Berbicara tentang generasi alpha dengan segala kemajuannya sebenarnya sama seperti membahas tentang anak pada umumnya. Memang yang membedakan adalah era kelahiran mereka sehingga orang tua harus lebih peka dalam memantau dan memberikan stimulasi tumbuh kembang anak secara optimal. Sebelumnya kita sudah membahas tentang beberapa contoh aktivitas stimulasi bagi anak usia dini, sekarang kita akan membahas tentang ide kegiatan stimulasi multisensori pada anak level SD Kelas 1 -3. Apa itu stimulasi multisensori?
Stimulasi multisensori adalah serangkaian aktivitas yang diberikan oleh orangtua untuk merangsang ketajaman fungsi panca indra anak. Meliputi pendengaran, penglihatan, perabaan, pembauan, pengecapan. Kegiatan ini ini tentunya menjadi hal penting bagi orang tua untuk mendukung tumbuh kembang anak secara optimal.
Aktivitas multisensori yang bisa dilakukan sangatlah bervariasi. Untuk yang anak usia sekolah dasar kelas 1 sampai kelas 3 yang bisa dilakukan dan diharapkan adalah melakukan kegiatan berikut:
1. Melakukan kegiatan yang menggunakan multisensori.
Aktivitas multisesnsori merupakan kegiatan yang menggunakan banyak pancaindra. Contoh kegiatannya misalnya bernyanyi sambil menari. Kegiatan ini masih bisa dilakukan oleh anak-anak kelas 1 maupun kelas 2.
Kenapa harus stimulasi multisensori? Karena dengan multisensori akan lebih memudahkan anak untuk menguasai konsep tertentu.
Ide aktivitas multisensori lain misalnya bermain di alam. Saat bermain di alam, anak pasti bisa mendengar suara binatang misal kicau burung, suara kucing, dan lain sebagainya. Selain itu juga bisa melihat langsung keadaan sekitar.
2. Melakukan percobaan sederhana.
Ide aktivitas multisensori anak SD kelas 1 sampai 3 yang bisa orang tua terapkan adalah melakukan percobaan sederhana. Orang tua bisa mengajak anak melakukan percobaan sederhana berhubungan dengan materi yang sedang dipelajari oleh anak.
Percobaan ini juga dikaitkan dengan materi yang sedang dipelajari di sekolah. Di sinilah kemudian dibutuhkan kerjasama antara orang tua dan guru. Perlu ada komunikasi antara guru dan orang tua untuk membahas apa yang sedang dipelajari dan apa yang bisa dilakukan di rumah ataupun di sekolah. Sehingga anak bisa mengalami atau mendapatkan pengalaman langsung mengenai materi tertentu.
Misalnya tugas membuat es krim, saat membuat es krim kita bisa minta anak untuk amati prosesnya. Pada akhirnya anak akan mengetahui ternyata wujud benda cair itu bisa berubah jadi menjadi padat. Melalui percobaan ini anak tidak hanya senang mengetahui perubahan itu, namun juga senang dengan percobaan sederhana yang dilakukannya.
3. Melakukan aktivitas memasak bersama.
Ide kegiatan stimulasi multisensori anak berikutnya yang bisa dilakukan orang tua adalah melakukan aktivitas memasak bersama. Aktivitas ini masih bisa dilakukan anak-anak SD kelas 1 sampai 3. Memang sebagai orang tua harus paham bahwa jika dibandingkan dengan preschool, pada anak kelas 1 sampai 3 SD tantangannya sudah perlu ditingkatkan.
Contoh aplikasi aktivitas eksperimen di dapur ini adalah orang tua bisa meminta anak menghitung jumlah bahan makanan yang diperlukan. Lalu kemudian kalau memang sudah mulai masuk ke pembelajaran pembagian, orang tua bisa meminta anak untuk membagi makanan sama rata untuk semua anggota keluarga. Tentu dengan cara sederhana. Melalui kegiatan ini anak akan paham konsep dasarnya dan tidak hanya paham berupa angka dan teks yang dibaca di dalam buku.
4. Membaca buku cerita bersama dan diskusi dua arah
Ide aktivitas stimulasi berupa membaca buku cerita dan membangun diskusi dua arah yang pernah orang tua lakukan ketika anak di usia dini, masih bisa dilakukan pada anak kelas 1 sampai 3 sekolah dasar.
Sebagai orang tua kita tidak hanya bertanya tadi di sekolah anak-anak belajar apa? Tapi lebih jauh dari itu, kita bertanya secara terbuka kepada anak tentang apa kegiatan dilakukannya hari ini.
0 comments