5 Cara Menyusun Tulisan Nonfiksi
Belajar tentang kepenulisan tidak ada bosan-bosannya ya. Selalu ada hal yang menarik untuk dibahas. Kembali mengingat masa-masa sekolah dari Sekolah Dasar sampai Kuliah, belajar dunia bahasa tidak pernah bosan. Sebelumnya sudah belajar tentang tulisan fiksi kini tentang nonfiksi. Salah satu materi open recruitment one day one post pekan 2 adalah tentang jenis nonfiksi dan cara menyusun tulisan nonfiksi.
Mengenal tulisan nonfiksi sama menariknya dengan tulisan fiksi. Ada sisi-sisi yang perlu diketahui. Pun dengan narasumbernya, memiliki sisi-sisi yang harus diketahui.
Design by using canva |
A. Mengenal Sosok Sakifah
Narasumber kali tidak asing bagi seluruh peserta open recruitment one day one post. Sudah sering kali muncul dalam grup besar. Berbagi ilmu dan pengalaman, berdiskusi bersama dalam grup. Dia berasal dari Jombang, Jawa Timur. Namun demikian dia tidaklah dilahirkan di Jombang. Sakifah, begitu Namanya, terlahir di Gunungkidul.
Salah satu karyanya adalah buku Menuju rumah Tanpa Riba. Baginya menulis adalah ekspresi untuk belajar, memahami, dan menyikapi hidup. Pemilik blog duniakifa ini memiliki banyak pengalaman yang bisa dibaca langsung pada blognya.
Saya sangat senang dengan aoa yang disampaikannya dalam pembukaan. Dia membahas tentang keistimewaan one day one post. Di mana semua bisa jadi pemateri, semua bisa jadi peserta. Dia menyampaikan kepada peserta untuk tidak kaget kalau ada penanggung jawab yang tiba-tiba menjadi pemateri, atau peserta yang menjelma jadi ratu panggung dalam semalam.
Designed by using canva |
Ratu panggung dalam semalam adalah salah satu progrma dalam open recuitment. Beberapa peserta akan dipilih dan dimunculkan profilnya dalam program Satu Jam Lebih Dekat(SJLD). Di sini merupakan ajang saling mengenal antar peserta. Semua bisa bertanya pada peserta terpilih. Bagi saya ini menjadi program yang keren. Memberikan kita kesempatan untuk mendapatkan tambahan pengetahuan dari sesama peserta, bertukar pikiran, bahkan mendapatkan inspirasi dari orang-orang dipilih.
B. Mengenal jenis tulisan non fiksi
1. Definisi teks non fiksi
Sebelum masuk ke pengertian, alangkah baiknya kalau memahami dahulu makna dari setiap kata yang ada. Teks dapat diartikan sebagai tulisan atau bacaan. Non fiksi berarti bukan khayalan atau bukan imaginasi. Sehingga dapat diartikan bahwa teks/tulisan non fiksi adalah tulisan yang atau bacaan yang disusun berdasarkan fakta dan data ilmiah pendukungnya.
2. Jenis tulisan non fiksi
a. Non fiksi murni
b. Non fiksi kreatif
c. Contoh tulisan nonfiksi biografi
Berikut ada beberapa contoh tulisan biografi:
Dewi Sartika lahir dari kalangan priyayi atau orang terpandang. Ayahnya bernama Raden Somanagara dan ibunya bernama Nyai Raden Rajapermas dari kawasan Sunda. Ayahnya begitu bersikeras menyekolahkannya ke Belanda. Namun ketika ayahnya meninggal, Dewi Sartika pun akhirnya dibesarkan oleh pamannya yang merupakan Patih Cicalengka.
Contoh 2:
Ayah saya merupakan sosok yang sangat bertanggungjawab dan beribawa. Beliau bernama Ari Ahmad. Beliau lahir di Palembang pada 22 Juni 1970. Merupakan putra ketia dari lima bersaudara, orangtuanya memiliki latar kebudayaan berbeda. Yakni ibu dari Sunda dan ayah asli Palembang. Namun karena urusan pekerjaan kakek, ayah melewati masa kecilnya di Bandung.
Pasca lulus SMA, ayah merantau ke Semarang dan berkuliah di Universitas Negeri Semarang mengambil jurusan Pendidikan Guru. Selain sibuk berkuliah, sosok penyuka bakmi ini juga sibuk bekerja sambilan di toko mebel Kota Tua. Karena sibuk bekerja, Ayah tidak mampu menyelesaikan kualiahnya dan langsung pulang ke Bandung untuk mulai merintis usaha toko kelontong pada tahun 1989.
C. Cara Menyusun tulisan non fiksi
Dalam Menyusun tulisan non fiksi ada beberapa proses yang harus dilakukan dan dilalui. Setiap proses ini merupakan rangkaian yang saling menguatkan dan saling mendukung. Berikut cara menyusun tulisan non fiksi:
1. Menentukan tema
Tema merupakan pokok bahasan yang ingin disampaikan melalui tulisan.
2. Merumuskan tujuan yang jelas
Merumuskan tujuan dalam menulis merupakan hal yang penting. Hal ini berguna untuk mempengruhi gaya bahasa dan mengumpulkan data. Tujuan yang jelas akan merencanakan arah, isi, dan jenis karangannya. mempermudah penulisa, prosed pembuatan karyawannya.
3. Mengumpukan dan meriset data
Pengumpulan data untuk memperkuat isi tulisan dapat dilakukan dengan metode wawancara, membaca buku, survey, observasi, ataupun melalui pengamatan.
Tujuan dari mengumpulkan dan meriset data adalah untuk memperkuat tulisan yang kita buat.
Mengapa perlu menggunakan data hasil riset? Karena data hasil riset akan menjadi penguat bagi penulis untuk dapat menghasilkan karya yang dapat dipercaya dan dapat dipertanggungjawabkan.
Perlu diperhatikan oleh penulis dalam mengumpulkan data adalah menggunakan data yang valid dan dapat dipertanggung jawabakan. Bukan data yang datangnya dari mulut ke mulut yang tidak tahu dari mana asalhnya dan bagaimana kebenarannya.
4. Membuat kerangka tulisan
Kerangka merupakan susunan ide pokok yang disusun secara runut. Dalam membuat kerangka setidaknya ada urutan isi tulisan. Secara sederhana dalam kerangka tulisan setidaknya memuat tiga bagian yaitu pembukaan, isi, dan penutup.
Kerangka karangan yang dibuat bertujuan untuk memudahkan penulis dalam mengembangkan ide dan menjadikan tulisan yang disajikan sebagai sebuah tulisan yang utuh.
5. Menyusun paragraph
Paragraf merupakan bagian kecil yang menyusun sebuah teks atau tulisan. Dalam penulisan paragraph harus saling terhubung sehingga membentuk tulisan yang utuh.
Sebuah paragraph yang baik setidaknya memiliki satu kalimat utama dan beberapa kalimat penjelasan yang merupakan penjabaran dari kalimat utama.
D. Kesalahan Umum dalam penulisan Non fiksi
Dalam penulisan terdapat beberapa kesalahan umum yang sering terjadi atau sering dialami oleh penulis, utamanya penulis pemula yaitu
1. Tipografi
Adalah kesalahan dalam bentuk salah ketik, salah huruf, dan salah tanda baca.
2. Tanda Baca
Setelah tanda titik, koma, titik dua, tanda seru, tanda tanya, guanakan sapasi.
Setelah tanda petik dua, tanda kurung bagian depan tidak perlu spasi.
3. Singkatan
Kata yang sering menjadi sasaran kesalahan dalam penulisan singkatan yaitu: yang disingkat yg, dengan disingkat dg, dan suapa disingkat sp.
Untuk menghindari kesalahan ini, yaitu penulisan dengan disingkat maka biasakan untuk tidak menulis dengan singkatan.
4. Kata Tugas
Penulis harus menggunakan kata tugas yang tepat dalam kalimat atau antar kalimat, meliputi preposisi (kata depan), konjungsi (kata sambung), artikula (kata sandang), interjeksi (kata seuran), dan partikel (penegas).
Tulisan non fiksi yang memiliki banyak sekali turunan. Blogger memiliki hubungan yang erat dengan menulis non fiksi. Hal ini karena blogger selalu bersinggungan dengan dunia kepenulisan seperti menulis artikel, atau menulis review produk. Semoga melalui 5 cara menyusun tulisan non fiksi ini bisa menghasilkan tulisan yang lebih baik, logis, dan mudah dicerna.
0 comments