6 Peran Kurikulum Internasional dalam Sistem Pendidikan di Indonesia
Sistem pendidikan nasional terus berbenah dari waktu ke waktu. Perubahan kurikulum juga dilakukan seiring perkembangan dunia dan teknologi. Tujuannya adalah agar semua lulusan bisa mendapatkan hasil terbaik nantinya. Bisa menjadi lulusan yang siap terjun di dunia kerja. Dalam artian lain menjadi lulusan yang mampu bersaing dalam segala hal sesuai dengan bidangnya.
Lantas bagaimana perkembangan pendidikan Indonesia di dunia internasional? Berdasarkan data World Population Review, peringkat pendidikan Indonesia pada tahun 2021 berada di peringkat ke-54 dari total 78 negara di dunia. Ini menunjukkan bahwa pendidikan nasional kita masih memiliki banyak pekerjaan rumah dan tantangan yang harus dihadapi agar bisa bersaing dengan dunia global.
Salah satu solusi tepat untuk menjawab tantangan itu adalah menerapkan kurikulum yang mendukung lulusan bisa bersaing dengan baik. Untuk tujuan ini, tidak bisa kita terus menerus hanya berpaku kepada sistem pembelajaran yang kaku. Perlu terobosan dengan memasukkan kurikulum internasional dalam kurikulum pendidikan nasional. Ini bukan berarti kurikulum pendidikan nasional tidak baik. Sudah baik, tapi akan lebih baik jika bisa memenuhi tantangan dunia global sehingga kualitas SDM juga bisa bersaing dan diakui dunia.
Berbicara tantangan dan persaingan global lulusan pendidikan dalam hal ini universitas, beberapa waktu lalu saya mengikuti sebuah webinar yang diselenggarakan Sampoerna University. Ada banyak hal menarik disampaikan dalam pertemuan secara hybrid tersebut. Khususnya berbicara tentang peran kurikulum internasional dalam sistem pendidikan di Indonesia.
Penyelenggaraan Pendidikan Nasional dan Internasional
Semua orang merasakan bagaimana penyelenggaraan pendidikan di negeri ini. Pendidikan lebih mengajak peserta didik untuk belajar dengan menekankan kepada kemampuan menghafal. Sebagai contoh dalam pelajaran sejarah maka yang diangkat adalah sekedar pada tahun terjadinya, terjadi di mana dan siapa tokohnya. Tidak mengajak peserta didik berpikir secara kritis, mengemukakan analisa mereka, misal mengapa harus perang dan tidak dengan perundingan, dan lain sebagainya.
Sedangkan pendidikan internasional lebih menekankan pada cara berpikir kritis. Mereka diajak berpikir dan merasionalisasi apa yang mereka pikirkan. Tidak hanya berpikir saat ini, namun juga berpikir apa yang terjadi di masa akan datang dengan keputusan yang diambil saat ini.
Hal ini juga yang kemudian melatarbelakangi perjalanan Sampoerna University dalam mengkolaborasikan kurikulum pada pendidikan internasional dengan kurikulum nasional sehingga menjadi kurikulum yang unik dan berdampak positif pada lulusan yang memiliki kompetensi bekerja di kemudian hari.
Peran Kurikulum internasional dalam sistem pendidikan di Indonesia
Sampoerna University merupakan menerapkan Kurikulum Pendidikan Nasional dan Kurikulum Internasional dari Universitas Arizona. Pemilihan kurikulum pendidikan Amerika dipilih karena dipandang sangat relevan dengan kebutuhan dunia kerja atau dunia industri yang akan dihadapi lulusan pada waktu akan datang.
Berdasarkan data World Ranking University, 7 dari 10 universitas terbaik di dunia terdapat di Amerika. Inilah yang menjadi latar belakang mengapa kemudian Sampoerna University memilih Kurikulum Amerika sebagai kurikulum internasional bagi mahasiswanya. Data ini sekaligus menunjukkan bahwa standar pendidikan internasional yang disiapkan mengikuti perkembangan dunia dan industri yang ada.
Pengimplementasian kurikulum internasional dalam sistem pendidikan Indonesia, memiliki peran penting dalam mencetak lulusan yang memiliki daya saing secara global. Bersaing dengan lulusan dari berbagai universitas yang ada di dunia ini. Diantara peran kurikulum pendidikan tersebut adalah
1. Meningkatkan kompetensi Bahasa Asing
Kemampuan bahasa asing mahasiswa akan senantiasa terasah dengan baik. Bukan sekedar sebagai prasyarat, namun menjadi bagian dari bahasa komunikasi dalam pembelajaran. Semua keterampilan bahasa tumbuh dan berkembang di sini. Keterampilan mendengarkan, membaca, menulis, dan berbicara terbangun secara beriringan karena sudah menjadi tuntutan bagi mereka.
2. Meningkatkan kompetensi lulusan
Kompetensi lulusan sangat diperlukan sebagai salah satu syarat yang menguatkan dalam mendukung kompetensi bekerja ketika melamar sebuah pekerjaan. Kompetensi ini dibangun melalui aktivitas yang dilakukan selama menempuh pendidikan di perguruan tinggi. Sebagai contoh mahasiswa Sampoerna University akan mendapatkan pelatihan berhubungan dengan kompetensi bekerja seperti pelatihan profesional dan persiapan karir.
3. Membangun kemampuan berpikir kritis dan problem solving
Selama menempuh pendidikan, mahasiswa akan dituntut untuk bisa berpikir kritis dan menemukan solusi dari permasalahan yang ada. Selama belajar tidak hanya difokuskan pada kemampuan numerik, namun juga science, etika, dan sosial. Tentu ini akan memberikan dampak positif terhadap cara berpikir mereka. Di mana mereka bisa berpikir secara utuh dalam mengatasi suatu permasalahan.
4. Memberikan pengalaman kerja
Setiap peserta didik akan mampu menyesuaikan kehidupan pasca kampus dengan dunia industri di mana mereka terjun di kemudian hari. Ini dilakukan dengan menerjunkan mahasiswa dalam program magang/internship di perusahaan.
Tidak hanya itu mahasiswa Sampoerna University juga mendapatkan real world experience dengan project real case di dunia industri. Kegiatan ini akan menjadikan mereka juga benar-benar memahami bagaimana dunia kerja. Mengikuti perkembangan industri. Selain itu selama menempuh kuliah juga mendapatkan kesempatan praktikum di laboratorium pendukung yang sangat memadai. Mendapatkan pelatihan aplikasi software yang ada dalam dunia industri. Sehingga mereka betul-betul siap saat di dunia industri.
5. Mempersiapkan bekal menuju dunia kerja
Memberikan pengalaman melalui internship atau magang belumlah cukup. Mereka juga perlu mendapatkan bekal tambahan lainnya. Untuk itu mahasiswa pada universitas yang bekerja sama dengan Arizona University ini juga membekali mahasiswanya dengan pembekalan kompetensi bekerja seperti persiapan Curriculum Vitae, bagaimana mempersiapkan dan mengikuti interview, cara berkomunikasi dan presentasi.
6. Pemahaman budaya antar negara
Salah satu manfaat lain dari kurikulum pendidikan internasional adalah kemampuan sosialisasi. Mengapa demikian, karena pendidikan internasional tidak hanya menerima siswa dari dalam negeri. Ada juga mahasiswa dari luar. Hal ini akan membuat mahasiswa bisa saling bertukar pikiran, budaya, dan cara pandang serta cara berpikir mereka.
Itulah beberapa peran yang dapat ditumbuhkan dari implementasi kurikulum internasional dalam sistem pendidikan di Indonesia. Peran yang sangat bermanfaat dalam mencetak lulusan yang memiliki kemampuan dan kompetensi bekerja yang memadai. Peran di atas ditanamkan dan ditumbuhkan oleh Sampoerna University bagi para peserta didik.
Kesimpulan: Mengapa Sampoerna University?
Sampoerna University sebagai sebuah universitas dengan beberapa fakultas di dalamnya yang sudah mendapatkan lisensi dan akreditasi dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia dengan standar internasional dan nasional. Tentunya keberadaan legalitas ini menjadi hal penting bagi semua untuk memastikan diterimanya lulusan oleh dunia kerja.
Selain itu, Sampoerna University memberikan bekal keterampilan secara menyeluruh dan pengalaman nyata kepada mahasiswa sehingga bisa menjadi lulusan yang bisa bersaing secara global dan memiliki kompetensi bekerja.
Referensi:
https://www.sampoernauniversity.ac.id/id/mengapa-sampoerna-university/
https://www.goodnewsfromindonesia.id/2022/01/24/hari-pendidikan-internasional-bagaimana-tingkat-pendidikan-di-indonesia-saat-ini
0 comments