Peran Pemerintah dan Peningkatan Taraf Hidup OYPMK
Tantangan yang dihadapi Orang Yang Pernah Mengalami Kusta (OYPMK) dan penyandang disabilitas saat akan kembali ke masyarakat sangatlah berat. Penerimaan masyarakat terhadap OYPMK dan akses untuk kehidupan yang layak termasuk dsalam hal pekerjaan menjadi tantangan tersendiri bagi penyandang disabilitas. Adakah Peran Pemerintah Dalam Upaya Peningkatan Taraf Hidup OYPMK?
Untuk menemukan jawaban ini saya mengikuti Live Talkshow Ruang Publik KBR bersama beberapa teman dari Bloggercrony Community yang dilaksanakan pada 26 Juli 2022. Ruang Publik KBR selama ini konsen dalam menyebarkan berita positif termasuk konsisten dalam membahas tentang kusta. Mulai dari apa itu kusta, apa penyebabnya, bagaimana mengatasinya hingga tentang penerimaan masyarakat terhadap OYPMK.
Mengutip dari katadata.co.id disebutkan bahwa Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) penyandang disabilitas jauh berada di bawah TPAK non-disabilitas. Bahkan, dalam rentang 2016 hingga 2019 TPAK semakin menurun. Pada 2019, TPAK penyandang disabilitas sebesar 45,9%. Artinya dari setiap 10 penyandang disabilitas, terdapat 5 di antaranya yang masuk ke dalam angkatan kerja.
Selama ini penyandang disabilitas termasuk OYPMK seringkali diposisikan dalam stigma negatif di tengah masyarakat. Perusahaan menganggap mereka adalak kelompok yang tidak produktif, tidak memiliki kemampuan yang layak serta adanya kekhawatiran kerugian materil perusahaan dalam menyediakan aksesibilitas di tempat kerja menjadi salah satu hambatan yang ditemukan dari sisi penyedia kerja.
Peran Pemerintah Dalam Upaya Peningkatan Taraf Hidup OYPMK
Agus Suprapto, DRG. M.Kes merupakan Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kualitas Kesehatan dan Pembangunan Kependudukan Kemenko PMK RI. Pada kesempatan live Talkshow yang diselenggarakan Ruang Publik KBR, dia memaparkan tentang peran pemerintah dalam upaya mewujudkan kesetaraan bagi penyandang disabilitas termasuk OYPMK dalam lingkungan kerja.
Upaya peningkatan taraf hidup OYPMK oleh Pemerintah
Selama ini kusta sangat lekat dengan stigma negatif di masyarakat. Selain itu proses penyembuhan juga cukup membutuhkan waktu. Selama ini perhatian pemerintah bukan hanya masalah klinis, namun juga berhubungan dengan kehidupan sehari-hari dan keberdayaan mereka.
Kunci dari Kusta sebenarnya adalah Kebersihan. Agus Suprapto,
Kesetaraan OYPMK dengan Orang Lain
Kesetaraan OYPMK dengan orang lain adalah bahwa orang yang sudah sembuh sama seperti orang lain yang dalam keadaan normal. Namun ini bukan hal mudah, karena perlu terus dilakukan sosialisasi secara masif kepada masyarakat tentang kusta dan keadaan OYPMK yang dinyatakan sembuh yang memiliki hak yang sama dengan orang normal lainnya.
OYPMK Berdaya dan Pengalaman Kerja
Mahdis Mustafa adalah seorang OYPMK berdaya. Sebagai OYPMK saat ini dia bekerja sebagai Supervisor Cleaning Service pada PT. Azaretha Hana Megatrading yang berlokasi di Makasar.
Mahdis Mustafa awal kali bekerja pada PT. Azaretha Hana Megatrading pada bulan Januari masih sebagai cleaning service. Namun 2 atau tiga bulan kemudian menjadi Supervisor. Tentunya ini bukanlah sebuah proses yang instan, Mahdis sebelum di Perusahaan ini juga sudah bekerja pada beberapa perusahaan. Dia sangat bersyukur karena memiliki dan diberikan kesempatan untuk bekerja pada perusahaan seperti halnya orang lain.
“OYMPK Masih Bisa dan Mampu” Mahdis Mustafa
Mahdis Mustafa didiagnosis kusta pada 2010 dan berobat ke Makasar. Hal ini karena stigma negatif masyarakat di daerah. Saat berada di Makasar dia mencari pekerjaan dan mendapatkan pekerjaan sebagai cleaning service.
Pengalaman sebagai Supervisor
Sebagai Supervisor Cleaning Service pada PT. Azaretha Hana Mega Trading dia membawahi dua tim, yaitu Tim dalam gedung dan juga tim perawatan kebersihan taman. Dalam satu tim kebersihan taman terdapat 10 pekerja, dimana 9 diantaranya adalah OYPMK.
Sebagai Supervisor yang merupakan OYPMK dia sangat memperhatikan keadaan fisik dari para pekerja disabilitas dan OYPMK. Jika bekerja terlalu lama maka akan mengalami penurunan kondisi fisik. Sehingga untuk mengatasi hal ini dan tetap memberikan kesempatan bagi mereka untuk bisa bekerja, dia membuat jadwal sedemikian rupa dengan yang lain, non penyandang disabilitas.
Kejujuran di awal saat melamar kerja
Dalam melamar pekerjaan satu hal yang diungkapkan oleh Mahdis adalah memberikan informasi bahwa dia seorang OYPMK. Sehingga sejak awal sudah diketahui informasi tersebut oleh penyelenggara rekrutmen.
OYPMK kelompok tidak produktif benarkah?
OYPMK selama ini dianggap sebagai kelompok tidak produktif dan tidak memiliki kemampuan yang layak untuk bekerja di perusahaan. Anggapan ini muncul karena OYPMK dianggap tidak memiliki tingkat pendidikan mumpunin, dan tidak memiliki keterampilan seperti orang lain. Termasuk keterbatasan fisik.
Anggapan ini sebenarnya masih bisa dihapus jika OYPMK itu sendiri mau untuk berusaha. Salah satunya memiliki pendidikan yang mumpuni. Sedangkan dalam kondisi di masyarakat, OYPMK sulit untuk mendapatkan pendidikan karena selama penyembuhan harus mengonsumsi obat untuk jangka waktu yang lama. Sehingga menghalami kesempatan untuk belajar.
Pada awal bekerja, OYPMK biasanya tidak bersinggungan dengan masyarakat umum, namun dalam perjalanan, seiring dengan kesembuhan dan peningkatan penampilan, pihak perusahaan mau menerima OYPMK sebagai cleaning service pada bagian umum. Divisi yang biasa diisi oleh orang umum juga sudah diisi oleh OYPMK.
Kesetaraan Bagi OYPMK
OYPMK jangan selalu mau dipandang tidak memiliki apa-apa, OYPMK tetaplah belajar mencari ilmu, tetaplah percaya pada kemampuan yang dimiliki, tetaplah berusaha dan ambil peluang serta kesempatan yang ada, dan berikanlah yang terbaik bagi perusahaan. Mahdis Mustafa
Kesetaraan ini bisa dilihat dari penerimaan OYPMK dari perusahaan di mana tidak ada kuota khusus berapa jumlah OYPMK yang bisa bekerja. Selama bisa bekerja sesuai dengan SOP Perusahaan dan OYPMK mampu untuk melakukan, maka mereka bisa bekerja.
Kesimpulan
Peran Pemerintah Dalam Upaya Peningkatan Taraf Hidup OYPMK terus melakukan upaya terbaik bagi para penyandang disabilitas dan OYPMK. Perhatian yang diberikan meliputi banyak hal, dari kesehatan sendiri, ekonomi, dan kehidupan keluarga mereka. Pemerintah pun terus berupaya untuk mewujudkan kesetaraan OYPMK dengan ornag normal lainnya.
Membangun literasi dan menepis stigma negatif tentang kusta di masyarakat serta membangun koordinasi dengan kementerian terkait dalam rangka mewujudkan akses disabilitas dan OYPMK terhadap akses pekerjaan, kesehatan, dan lainnya.
0 comments