Konten [Tampil]
Memiliki kenangan tersendiri karena semua kenangan di dalamnya adalah kenangan terindah. Jangan berpikir yang tidak-tidak ya, kenangan indahnya bukan bersama mantan, tapi kenangan indah saat PPL di salah satu sekolah.
Sebagai ketua kelompok waktu itu, saya selalu berusaha memberikan yang terbaik bagi dosen pembimbing yang datang ke sekolah, termasuk saat ujian PPL. Salah satunya memberikan mereka sajian selain snack box.
Sebenarnya mereka tidak mau ya, tapi semua di kelompok mahasiswa Bahasa Inggris menyepakati untuk memberikan goody bag bagi pembimbing lapang.
Selain itu memberikan hidangan makan siang berupa gurame bakar madu. Ini di pilih karena juga sudah masuk waktu jam makan siang. Apalagi untuk bisa sampai ke sekolah ini butuh waktu cukup lama, karena tempatnya lumayan jauh dari kota.
Saat itulah saya pertama kali jatuh hati pada kuliner yang satu ini. Rasanya yang Khas membuat hatiku tertambat padanya.
A. Suasana Warung Gizi
Warung Gizi Jember tampak depan |
Kalau boleh dibilang seperti TV hitam putih. Bedanya kalau TV hitam putih hanya ada wana hitam dan putih. Kalau dulu hanya warna coklat. Itupun karena bambu yang menjadi bahan bangunan.
Di bawahnya ada kolam ikan yang cukup luas. Sambil menunggu pesanan, bisa melihat ikan-ikan yang berenang ke sana kemari.
Lama tidak mengunjungi rumah makan ini saat pandemi ternyata banyak perubahan. Terakhir kali ke sini sebelum pandemi saya. Sudah ada perbedaan, sudah lebih baik dan lebih tertata. Suasananya semakin asri.
Waktu itu dari perjalanan berkunjung ke salah satu tempat, karena sudah sore jadinya mampir deh.
Baru-baru ini, saya kembali berkunjung ke tempat ini. Bernostalgia dengan masa lalu. Mencoba mengingat kenangan indah makan bersama di tempat ini.
Setelah dua tahunan, bisa singgah kembali di tempat ini bersama dua rekan saya. Salah satu dari mereka sudah pernah ke warung gizi untuk menikmati gurame bakar madu yang gurih.
Kali ini, memang sengaja mampir karena sudah melewati jam makan siang. Seharusnya bisa makan siang di lokasi acara yang kami hadiri. Namun saya dan teman-teman memutuskan untuk pulang terlebih dahulu karena ada agenda yang harus dilaksanakan.
Memasuki lokasi saya begitu takjub. Dua tahunan tidak ke warung ini, ada banyak hal baru. Pengaturan tempat makan semakin rapi dan lebih tertata.
Memasuki halaman terasa begitu nyaman. Senang sekali melihat kondisi sekitar. Udara segar, tempat yang penuh warna. Tanaman hijau di sekitar. Membuat suasana begitu hidup.
Tidak terlalu ramai sore itu, mungkin karena baru selesai hujan. Terlihat beberapa orang dan anak-anak muda sedang mengobrol asik sambil menikmati makanan di lesehan sebelah kanan kasir. Mereka terlihat ganyang mengobrol.
Sambil menunggu kami menikmati kriuknya kerupuk ikan dan kerupuk tempe. Seperti nostalgia masa kecil dulu.
Saya yang berada di meja mencium aroma ikan bakar yang begitu lezat. Menggoda dan menggugah selera.
Di sela-sela menunggu kami asik mengobrol. Mengamati sekitar, termasuk ketika ada dua mobil yang berasal dari luar kota berhenti di halaman parkir.
Anak-anak kecil juga terlihat senang, berlarian di lahan parkir yang memang banyak ditumbuhi rumput.
B. Fasilitas Warung Gizi
Ruang utama warung gizi |
Jadi jangan bingung, kalau udah masuk waktu sholat, sambil menunggu menu dihidangkan kita masih bisa menunaikan sholat tepat waktu.
Untuk tempat makannya sendiri kita bisa pilih sesuai kebutuhan. Mau memanfaatkan meja makan dengan empat kursi pada masing-maisng meja. Jangan khawatir, meja yang disediakan banyak dan cukup luas.
Kalau pengen lesehan bisa juga sobat deeva memilih meja lesehan yang juga cukup luas.
Selain di ruang utama, sobat bisa juga gunakan meja-meja makan yang ada di sisi kanan dan sisi kiri ruang makan utama. Bagaimana enak bukan?
Satu lagi, wastafel untuk cuci tangan juga mudha di jangkau karena ada di depan.
C. Gurame Bakar Madu Warung Gizi
Seperti saya sampaikan di awal, gurami bakar madu ini cocok banget di lidah semua orang. Mau tua, muda, ataupun anak-anak pasti menyukainya.Aroma bumbu yang menggoda membuat siapa saja tak sabar untuk segera menyantapnya. Tapi tetap menahan diri, menunggu menu pelengkap datang dihidangkan di meja.
Kini semua sudah lengkap ada sepiring nasi, sepiring sayur lalapan, semangkok air cuci tangan, dan tentunya satu cowek sambal terasi khas yang menggugah selera.
Suasana baru selesai hujan, dan dalam keadaan sudah lapar pakai banget membuat saya dan teman-teman tidak berlama-lama lagi. Kami langsung bertindak cepat.
Menikmati lembutnya daging ikan gurami segar yang dipadu bumbu dan madu membuat diri ini khilaf. Segarnya daging begitu terasa. Bumbu yang meresap semakin menguatkan cita rasa.
Rasa khas daging ikan dibakar ditambah manisnya madu menjadi perpaduan yang tepat. Siapapun tidak akan rela dan berhenti begitu saja dari menikmati bakaran yang satu ini.
Semakin terasa sensasinya ketika dinikmati bersama sayur dan sambal terasi. Pedas, segar, bikin nambah dan nambah, apalagi disantapnya bareng nasi yang juga hangat.
Selesai menikmati lezatnya ikan gurami bakar madu. Saya menutup dengan minum jeruk hangat untuk menutup. Seharusnya menunggu beberapa waktu saat minum setelah makan, tapi karena juga berbatas waktu jadinya langsung diminum bertahap.
D. Menu dan Harga
Saya berikan bocoran beberap amenu makanan yang ada di Warung Gizi Jember ini. Ada gurame bakar bumbu madu atau dikenal dengan gurame bakar madu, gurame goreng, lele bakar bumbu madu, lele goreng, ayam bakar, ayam goreng, tempe penyet, dan telur dadar.
Untuk minuman yang disediakan yaitu teh panas rempah-rempah, es teh, es jeruk, susu soda, temu lawak, kopi hitam, kopi susu, dan aneka jus buah. Ada juga loh menu spesialnya, yaitu es avocado durian runtuh.
Harga untuk seporsi gurame bakar madu ini sangatlah terjangkau. Kisaran 35 ribu rupiah yang tentunya sangat pantas mengingat ukuran ikan yang cukup besar.
Bagi sobat deeva yang sedang travelling ke Jember jangan lupa mampir ya. Dijamin tidak bakalan menyesal jika mendatangi tempat ini dan menikmati lezatnya kuline jember, gurami bakar madu warung gizi Jember.
Asyik nih... kenyang sudah pasti.
ReplyDeleteKenyang sudah pasti, sampai rumah lapar lagi.hehe
DeleteMenunya sederhana tapi bikin laper banget nih... Perlu dicoba kalau pas ke Jember..Udah lama juga sih gak ke Jember..
ReplyDeleteWah ternyata pernah main ke Jember ya, yuk yuk ke Jember lagi, Kak. Di traktir deh nanti
DeleteMemang gurame madunya alhamdulillah lezat dikomsumsi, dulu sewaktu menuntut ilmu di Universitas Jember dan tugas di penerbitan nasional sering melewati Kalisat, suatu saat semoga terwujud bisa mampir ke lokasi tersebut.
ReplyDeleteDuh senengnya dengar pernah di Jember, jangan lupa kabar-kabar ya kalau ke Jember lagi
DeleteWah perlu dicoba nih..gurame menu ikan kesukaan keluarga di rumah tapi belum pernah nih menu gurame madu....
ReplyDeleteTerakhir ke Jember sebelum pandemi. Entah kapan bisa ke Jember lagi. Tapi semoga ada kesempatan ya jadi selain bisa ke Kafee Kolong, bisa makan gurame bakar madu ini juga. Hehehe....
ReplyDeleteMantab, sore /siang di gurame bakar, malam di kafe kolong, sarapannya di pecel walisongo. Yuk yuk
DeleteWah kayaknya enak nih kak gurame bakar madunya. Saya ikut senang setelah dua tahun warung makannya lebih baik dan tertata. Walau saya belum pernah ke sana. Tapi tentu ini kemajuan ya. Saya senang melihat warung makan yang awalnya sepi karena pandemi sekarang mulai banyak lagi yang makan di sana. Semoga pandeminya bener bener hilang ya. Biar perekonomian hidup kembali. Aih kenapa aku malah ngobrol soal pandmei ya hihihi 😂. Maaf ya kak
ReplyDeleteHehe, gpp Kak. Pandemi kan selalu ada cerita yang berbeda dari setiap orang. Iya, Kak. Ikutan senang saat lihat geliat ekonomi
Deletemenu rumahan kayak ini cocok banget emang buat santap pas makan siang bareng teman kantor gitu ya. semoga tempat makan ini selalu laris manis.
ReplyDeleteAamiin. Iya, Kak. Apalagi rame-rame, makin lahap dan ga terasa waktu dah malam karena keasikan ngobrol.wkwk
Deleteduh kapan ya saya bisa ke Jember?
ReplyDeletesaya pingin banget nonton Jember Fashion Carnival
Siap, nunggu kalau ga pandemi. Kemarin JFC terbatas juga, di dalam aula. Jadi kurang greget. Ditunggu ya main ke Jember.
DeleteMantap banget. Aku ada wacana ke Jember nih insyaallah tahun ini, pas banget dapet info Warung Gizi ini. Ngiler banget liat ikan gurame nya, harus ke coba sendiri kalau ke Jember nanti
ReplyDeleteWah iya, enak dan sangat menggoda nih gurami bakarnya
ReplyDeleteSemoga nanti pas ke Jember bisa makan gurami bakar di warung gizi
Duh,, kalau untuk menu ikan bakar-bakaran memang favoritku banget, Kak. Apalagi kalau pake bumbu madunya. Pasti tambah kerasa nikmatnya. Pingin nyobain merasakan nikmatnya makan gurame bakar madu on the spot (warung gizi).
ReplyDeleteHayuk, Kak. Rame-rame makin asik. Hehe. Pastinya beda dong kalau on the spot. Lebih menikmati
DeleteHuaaa, belum sempet sarapan dan baca tulisan ini bikin aku ngiler. Gurame bakarnya tampak lezat. Aku suka ikan-ikanan dan gurame adalah favoritku!
ReplyDeleteCakep...sukanya memang ikan yang berkelas ya, Kak. Wkwk. Sebagai pecinta ikan, kudu nyoba, dan bisa bikin sendiri di rumah kalau kejauhan
DeleteWahhh, gurameee, suka banget ... jadi ngiler lihat beginian. Aku biasa beli gurame terbang (maksudnya yang goreng kering gitu), enak banget. Jadi pengen cobain yang bakar madu gini deh.
ReplyDeleteKeren nih ownernya kasih nama Warung Gizi, pastinya makanan yang disajikan sarat dengan gizi ya kak.Gurame itu makanan kesukaan keluarganya. Termasuk murah ya harga 1 ekornya hanya 35 ribu. Karena gurame saja memang sudah mahal perkilo-nya. Namanya gurame diapakan saja enak,tapi memang lebih enak dibakar ya,wangi
ReplyDeleteHarga segitu untuk gurame bakar madu yang mantap, murah tuh, Bisa jadi tempat makan bersama keluarga dan teman nih Warung Gizi Jember
ReplyDeleteIya, betul banget murah pake banget, lumayan gede kak.
DeleteSumprit ini enak banget kelihatannya... JAdi mupeng pak.... Nunggu menang lomba blog dulu nih, baru bisa ke sana... hehehehe
ReplyDeleteHahaha, langsung nraktir group sebelah nih..moga menang ya
DeleteWuah, saya jadi teringin makan gurame juga nih. Selain bergizi, enak lagi. Bisalah nih kalau ke Jember mampirnya ke warung Gizi.
ReplyDeleteSiap, mb. Kabar-kabar ya kalau ke jember, biar ga nyasar cari guramenya
DeleteWah jadi ngiler liat gurame bakar madu begini
ReplyDeleteKapan ya bisa main kesini hehe
Hehe, buruan kak. Sekarang gpp.
DeleteWah jadi lafar saya kak mendengar gurame bakar madu kebayang lembut dan manis madu serta daging ikannya..ya ampun pasti maknyus ..
ReplyDeleteMaknyus, apalagi di uwek uwek sama nasi dan sambel. Duh gustiii
Deletesuasananya nyaman dan tempatnya bersih yaa Kak, menunya juga banyak ya tapi menu ikannya rerata ikan air tawar ya disini :)
ReplyDeleteBanya tulisan Mas Sugi siang-siang bikin auto lapar. Apalagi Gurame bakar madu ini memang andalan banget rasanya. Penasaran pengen nyobain versi Jember. Mudah-mudahan bisa traveling ke sana sembari silaturahmi ke Mas Sugi. Amin
ReplyDeletebaca judulnya langsung mupeng nih pak hahahaha bisa kali jadi agenda weekend ini
ReplyDeleteWaw really? Lumayan jauh loh. Ahaha
DeleteEmang ya, yang ada kata "madu" nya itu enak... Aku paling suka me"madu" cinta... Kalo Pak Gie suka "madu" apa?
ReplyDeleteAku suka madu asmara dok, seperti yang diajari dokter taura.ckck
DeleteIkan gurame diapain aja enak. Tapi saya paling suka dibakar. Cuma kalau madu belum pernah dicoba. Biasa kan pake kecap manis, tuh. Duh, jadi kebayang rasanya kalau dibakarnya pakai madu. Ikan yang fresh aja udah agak manis dan gurih, ini ditambah madu pula #ngeces
ReplyDeletePake madu rasanya beda banget, manisnya ga bikin eneg, tetap menambah cita rasa. Yang ga enak kalau lihat gurame cuma dilihat aja, hehe
DeleteWaduh, dari namanya saja sudah menggugah selera saya. Gurih gurame plus manis madu pasti mantap. Semoga saya berkesempatan berkunjung ke Jember menikmatinya.
ReplyDeleteAamiin, moga pandemi segera berlalu, dan rezeki makin berkah
DeleteLiat fotonya aja dah kemlecer pak wkwk rasa manis dan gurihnya berasa di lidah :') aku malah gagal fokus sama motor antiknya. Dan salah satu yg bikin aku mampir ke suatu tempat makan adalah ada musholanya. Insha Allah pas ke Jember pingin mampir hihi
ReplyDeleteSalah satu ciri khas tulisan pak Gie itu deskripsi kena banget. Sukak deh!
ReplyDeleteKenapa namanya Gurame bakar madu karena bumbunya terdapat kandungan madu ta. Apa jadi rasanya dominan manis? Buat yang suka asin gimana Pak.
Aku pecinta kuliner bakar-bakaran nie,disantap hangat pas banget.
Kebayang enaknya nih pake madu trus dibakar gitu..
ReplyDeleteCoba deket bsa sering mampir ya
Wuih ini sih pasti enak... harganya terjangkau banget tuh. Dimakan sama nasi anget dan sambal.. hmmm yummy.
ReplyDelete