Konten [Tampil]
Talkshow yang diselanggarakan secara virtual ini dipandu langsung oleh Rizal Wijaya (KBR Ruang Publik) dan menghadirkan dua nara sumber masing-masing adalah Eman Suherman, Ssos. selaku Ketua TJSL PT DAHANA (Persero) dan dr Febrina Sugianto (Junior Technical Advisor NLR Indonesia).
A. PT. Dahana dalam Mendukung Indonesia Sehat dan Bebas Kusta
PT Dahana (Persero) merupakan sebuah BUMN yang diberikan amanat untuk melaksanakan program tanggung jawab sosial lingkungan. Setiap tahun melakukan program CSR baik mandiri atau mandatori dari kementerian BUMN.Program merupakan implementasi dari program SDG’s yang meliputi penyediaan pangan, kesehatan seperti pengobatan masal untuk masyarakt di sekitar perusahan PT. Dahana.
Perusahaan ini sejak tahun 2017 sudah menjalankan program kesehatan dalam bentuk pengobatan masal dilingkungan terdekat sekitar perusahaan tepatnya di Cibogo kabupaten Subang.
Di tahun ini (2021) PT. Dahana (Persero) mulai melakukan program penanggulangan terhadap kusta berdasarkan traching pengobatan yang telah dilakukan sebelumnya. (Eman Suherman, S.Sos.)
Dari sekian banyak program yang dimiliki, penanganan kusta juga menjadi salah satu yang menjadi konsen PT. Dahana. Berbagai upaya dilakukan untuk memudahkan proses tracing, salah satunya melalui pengobatan masal.
Cara ini dipilih sebagai solusi agar proses tracing dapat dilakukan di tengah masyarakat yang masih memiliki stigma negatif terhadap penyakit kusta.
Selain pengobatan masal juga dilakukan pemberian bantuan bantuan alat pelindung diri, dan pemberdayaan masyarakat untuk menguatkan sisi ekonomi.
B. NLR Indonesia untuk Indonesia Sehat dan Bebas Kusta
dr Febrina selaku perwakilan dari NLR Indonesia menyampaikan bahwa Hari Kesehatan Nasional yang mengangkat tema “Sehat Negeriku Tumbuh Indonesiaku” menjadi momen yang tepat untuk membahas dan memberikan edukasi kesehatan kepada masyarakat luas, salah satunya tentang kusta .Dia berharap masyarakat dapat ikut serta membantu mensosialisasikan dan membangun kesadaran dalam pengetahuan kesehatan melalui program-program kreatif yang dilakukan oleh NLR Indonesia.
Berbagai program kreatif yang diselenggarakan yaitu
1. Mengadakan lomba suara untuk Indonesia bebas kusta.
Acara ini menargetkan orang-orang dengan kusta atau yang pernah mengalami kusta atau orang disabilitas untuk mengirimkan karya mereka baik berupa artikel, foto, dan video pendek.Program ini diadakan untuk meningkatkan partisipasi dan kesadaran masyarakat. Selain itu juga agar semakin banyak orang yang mengerti dan mengetahui active case finding yang bisa dilakukan oleh banyak orang.
2. Virtual run
Tujuan dari virtual run ini adalah untuk mengkampanyekan kesehatan dan kesadaran terhadap down syndrom.3. Workshop rutin mingguan.
Workshop ini dilaksanakan mingguan secara rutin selama bulan November. Targetnya adalah orang tua dan anak dengan kusta atau disabilitas tentang bagaimana pengasuhan dan perawatan anak sehingga kesehatan dan kebutuhan anak terjamin.
4. Mendukung pemerintah dalam pencegahan covid-19.
NLR ikut mendukung pemerintah dalam mencegah covid-19 dengan membuat media edukasi dengan target anak-anak dan tenaga kesehatan serta masyarakat umumnya pada daerah dampingan NLR yang tersebar di banyak kabupaten.
5. Kampanye penyadaran tentang kusta.
Kampanye ini menjadikan tenaga kesehatan dan atau masyarakat umum sebagai targetnya. Salah satunya melalui program BCC, yakni kemampuan komunikasi untuk memberikan motivasi dan pemahaman tentang kusta.
C. Fakta Seputar Kusta dan Cara Penanganannya
Stigma negatif yang berkembang di masyarakat pada penderita kusta yaitu kusta terjadi sudah terjadi sejak lama. Masyarakat selama ini memahami kusta sebagai sebuah kutukan yang akan terus ada. Stigma lain, kusta merupakan akibat dari berbuat tidak baik.Suasana talkshow |
Stigma yang berkembang dimasyarakat menjadi tantangan sendiri bagi mereka yang konsen dalam advokasi kusta. Mengapa demikian? Karena masyarakat tidak paham apa penyebab kusta yang sebenarnya. Sehingga ini menjadi PR besar baik bagi tenaga kesehatan maupun masyarakat secara luas untuk bisa ikut serta membangun pemahaman yang benar terhadap kusta.
1. Apa sih penyakit kusta?
Tingginya stigma negatif tentang kusta ini dikarenakan masih minimnya pemahaman masyarakat. Di kalangan umum kusta masih dianggap penyakit kutukan atau karma padahal ada penjelasan ilmiah terkait munculnya penyakit kusta, bagaimana penularan, serta penanganannya. (dr Febrina Sugianto)
Penyakit kusta bukan penyakit keturunan (genetik). Penyakit kusta merupakan sebuah penyakit yang disebabkan oleh kuman kusta yang disebut mycobacterium leprae.
Melalui penjelasan ini jelas bahwa stigma kusta adalah kutukan itu sama sekali tidak benar. Kusta adalah penyakit yang disebabkan oleh kuman.
Bagaimana jika terlanjur mengalami disabilitas? Jika pasien mengalami ini maka perlu melakukan perawatan diri dengan prinsip 3 M: Memeriksa, Merawat, dan Melindungi bagian tubuh yang disabilitas.
Jadinya kita tahu kalau ternyata penyakit kusta ada macamnya, dan lebih penting lagi, penyakit ini bisa disembuhkan.
Melalui penjelasan ini jelas bahwa stigma kusta adalah kutukan itu sama sekali tidak benar. Kusta adalah penyakit yang disebabkan oleh kuman.
2. Gejala Kusta
Penyakit kusta dapat dideteksi sejak dini dengan mengetahui gejala-gejalanya. Di antara gejala dari penyakit kusta yaitu:- Jika ditemukan bercak pada kulit
- Jika dicubit tidak terasa
- Pigmentasi warna kulit
- Kemampuan memegang berkurang/melemah.
Bagaimana jika terlanjur mengalami disabilitas? Jika pasien mengalami ini maka perlu melakukan perawatan diri dengan prinsip 3 M: Memeriksa, Merawat, dan Melindungi bagian tubuh yang disabilitas.
3. Apakah Penyakit Kusta Bisa disembuhkan?
Apakah penyakit kusta bisa disembuhkan? Ini menjadi pertanyaan besar, termasuk bagi saya sendiri. Melalui talkshow ini akhirnya saya menemukan jawaban atas pertanyaan saya dan mengetahui kalau penyakit kusta bisa disembuhkan. Tidak seperti yang sering kita dengar di luar sana, kalau penyakit kusta tidak bisa disembuhkan.4. Bagaimana cara penyembuhannya?
Penyakit kusta bisa disembuhkan dengan mengkonsumsi kombinasi dua obat atau lebih obat anti lepra selama waktu yang disarankan oleh dokter
- Kusta kering atau Pausi basiler (PB). Penyakit lepra jenis ini ditandai dengan kemunculan sekitar 1-5 bercak putih di kulit. Bercak putih yang muncul tampak mirip sekali dengan panu. Untuk kusta jenis ini dibutuhkan waktu pengobatan hingga 6 bulan.
- Kusta basah atau Multi basiler (MB). Gejala yang paling terlihat dari kondisi ini adalah munculnya bercak kemerahan dan disertai penebalan pada kulit yang mirip dengan kadas. Bercak kemerahan ini bisa muncul dan menyebar lebih dari lima buah. Untuk pengobatan membutuhkan waktu kisaran 12 hingga 18 bulan.
Jadinya kita tahu kalau ternyata penyakit kusta ada macamnya, dan lebih penting lagi, penyakit ini bisa disembuhkan.
D. Langkah wujudkan Indonesia Sehat dan Bebas Kusta
Untuk mewujudkan Indonesia sehat dan bebas kusta tidak bisa hanya dilakukan sendiri. Perlu adanya sinergi antara pemerintah, swasta, dan masyarakat umum untuk bisa mewujudkan. Beberapa yang bisa kita lakukan yaitu:- Membuang stigma negatif tentang penyakit kusta.
- Meningkatkan penyadaran masyarakat tentang apa kusta, gejala, dan bagaimana pengobatannya.
- Dukungan dari keluarga dan masyarakat sekitar dengan membangun suasana yang kondusif.
- Kerjasama seluruh lapisan masyarakat dalam memberikan edukasi, dan pemahaman tentang penyakit kusta secara utuh dan menyeluruh.
Wah bener banget Kak, kusta selama ini masih dianggap sebagai aib bagi sebagian masyarakat. Padahal sudah jelas bahwa kusta ini bisa ditangani secara medis dan tidak ada sangkut pautnya dengan kutukan. Hmmm memang masyarakat Indonesia ini cenderung percaya kepada dukun dibandingkan kepada ilmuwan.
ReplyDeleteAku udah 2 kali Kak ngikutin soal Kusta ini di KBR dan memang ilmunya bener bener banyak pas live dari you tube itu. Aku berharap banyak orang teredukasi ya soal kusta ini dan tidak memberikan stigma negatif pada penderitanya biar mereka semangat untuk sembuh
ReplyDeleteKalau dengar kata kusta ini emang penyakit yang sepertinya menjijikan sekali. Padahal jika teredukasi dengan tepat akan menghilangkan asumsi2 yang ada selama ini. Makasih infonya kak
ReplyDeleteAh iya, kusta ini masih jadi PR besar buat penanganan kesehatan di Indonesia ya kak
ReplyDeletesemoga Indonesia bisa segera bebas kusta
Alhamdulillah ada sosialisasi seperti ini jadi masyarakat lebih teredukasi ya
ReplyDeleteKalau di daerah terpencil, pernah baca berita masih ada lho penderita kusta sampai dipasung. Sedih ya. Semoga acara semacam ini mematahkan stigma negatif tentang kusta di mata masyarakat.
ReplyDeleteTerima kasih kontennya kak, saya jadi tau gejala-gejala kusta dll, semoga dengan adanya ini masyarakat lebih sadar tentang apa kusta, gejala, dan bagaimana pengobatannya.
ReplyDeleteAku juga pernah dengar soal kusta dan kutukan ini, tapi tidak pernah mencari info lebih lanjut.
ReplyDeleteBaca artikel kakak langsung tercerahkan.
Banyak masyarakat masih abai dgn penyakit ini. Banyak yg bilang ini kutukan jd ga bs disembuhkan. Akibatnya korban merasa terkucilkan. Smoga tdk ada lagi paradigma spt ini ya. Penyakit apapun, termasuk kusta bisa disembuhkan. Kita jgn takut dgn penyakit tsb asal tahu bagaimana penularannya. Yuk sama2 basmi kusta.
ReplyDeleteBener banget Pak. Event ini bikin melek terkait literasi kesehayan terutama kusta. Semoga stigma negatif segera terhapus dan Indonesia bisa 0 kusta dengan bahu membahu antara LSM, perusahaan, pemerintah dan masyarakat luas
ReplyDeleteMelalui acara ini kita jadi lebih aware tentang penyakit kusta dan penjabarannya. Aku pun jadi banyak tahu tentang seluk beluk kusta dan stigma dimasyarakat tentang penyakit ini. Sebuah talkshow edukasi untuk harapan besar Indonesia bebas Kusta. Semoga ya, kita bahu membahu mewujudkannya.
ReplyDeleteaku suka ngikutin berita tentang kusta. salut dan bangga dengan pemerintah dan beberapa pohak terkait yang benar-benar aware dengan kusta demi memutus stigma kusta yang beredar dimasyarakat
ReplyDeleteAcara bagus ini, dan dukung dengan artikel positif agar stigma negatif kusta bisa diminimalisir.
ReplyDeleteJika sudah terjadi disabilitas pada anggota tubuh yang terkena kusta apakah masih bisa sembuh juga mba? Senbuh yang saya maksud anggota tubuh yang sudah terlanjur disabilitas tadi bisa kembali berfungsi secara normal kembali?
ReplyDeletePenyakit kusta memang bisa disembuhkan, tapi stigma negatif dari masyarakat yang membuat penderita merasa dikucilkan... Dan, artikel-artikel macam begini yg dibutuhkan untuk edukasi masyarakat
ReplyDeleteDari data yang disebutkan bahwa penderita kusta menurun, tapi bisa jadi karna 2 faktor.. Memang benar menurun, atau karena adanya pandemi jadi para penderita tidak terdeteksi..
ReplyDeleteSemoga Indonesia bisa segera bebas kusta ya.. Aamiin..
Penyakit kusta ternyata masih jadi PR besar untuk Indonesia. Aku pikir negara kita sudah bebas kusta. Ternyata masih banyak. Eh kusta Ina bisa diobati ya. Penderita bisa sembuh total. Tak perlu risau lagi. Semoga Indonesia segera bebas kusta sepenuhnya.
ReplyDeleteSaya juga sempat ikut acara ini. ternyata penyakit ini memang masih ada tapi tidak terlalu "nampak" beritanya. Semoga bisa terwujud Indonesia bebas kusta
ReplyDeleteProgram-program yang dilakukan oleh NLR Indonesia cukup kreatif dan patut diapresiasi. Semoga semakin banyak orang yang tercerahkan dan semakin peduli akan pentingnya pengetahuan seputar penyakit kusta, sehingga stigma2 negatif dan jumlah kasusnya di Indonesia semakin berkurang. Aamiin.
ReplyDeleteIya nih bahu membahu sebenrnyaa dalam hal kebaikan apapun itu penting ya apalagi nih terkait penyakit kusta salah satu target di tahun 2024.
ReplyDeletePeran kecil juga nih dr kita adslah wujud bahu membahu berbagi artikel edukatif seperti ini
Kusta adalah salah satu penyakit yang dianggap sebagai curse, orang yang kena kusta dikucilkan. Syukurlah sekarang kita semakin banyak edukasi dan literasi kesehatan, sehingga stigma tersebut mulai hilang. Bismillah Indonesia bebas kusta.
ReplyDeletePengetahuan yang minim tentang kusta yang dimiliki oleh masyarakat awam seringkali membuat penyembuhhan penyakit kusta yang diderita seseorang menjadi suiit untuk dilakukan, padahal andai saja masyarakat paham akan kusta, mungkin penyebaran penyakit kusta bisa dibatasi, dan bahkan mungkin bisa diatasi sejak dini.
ReplyDeletenamun, sayangnya masih banyak masyarakat yang berpikiran negatif dan beranggapan negatif perihal penderita penyakit kusta, yang mana pada akhirnya masyarakat akan menjauhi dan mengucilkan penderita kusta, bahkan tidak jarang mengasingkannya dan membuangnya jauh dari masyarakat.
Stigma negatif tentang penyakit kusta ini masih banyak di masyarakat. Dan harusnya di era modern ini penyakit kusta sudah kandas di Indonesia.
ReplyDeleteKebanyakan yang kena kusta di daerah pelosok ya kak?
penyakit kusta di era modern ini sudah tuntas oleh pemerintah dan tidak ada lagi yang terkena
ReplyDeleteDi era modern sekarang ini banyak sekali informasi-informasi bermanfaat mengenai kusta dan sangat disayangkan jika masih banyak stigma negatif terhadap penderita kusta.
ReplyDeleteSemoga Indonesia bisa bebas kusta, aamiin
ReplyDeleteArtikel yang seperti ini dapat memberikan pencerahan kepada masyarakat untuk lebih memahami lagi tentang penyakit kusta sehingga tidak mencibir pada orang yang menderita penyakit semacam ini.
ReplyDeleteterima kasih