Ide Menulis, Bagaimana Menemukannya?

Konten [Tampil]

Menulis adalah sebuah usaha untuk menuangkan ide, gagasan, pikiran, atau perasaan menjadi sebuah karya tulis yang dapat dibaca, dan dinikmati oleh pembaca.  Menemukan ide menulis menjadi salah satu hal penting dalam dunia kepenulisan.

bagaimana menemukan ide menulis
Designed by using canva

Sebagai sebuah aktivitas, menulis semakin diminati oleh banyak orang dari berbagai kalangan, tidak hanya dilakukan oleh para akademisi. Siswa, guru, dan ibu rumah tangga, semua kini berlomba untuk menebar manfaat melalui tulisan.

Jenis tulisan yang disajikan pun beragam. Tips seputar pengasuhan anak, tips dalam kehidupan berkeluarga, liputan perjalanan ke suatu daerah, resep bagaimana membuat makanan rumahan yang tak kalah dengan restoran,  dan beragam informasi lain misal dunia fashion.

Seperti saya sampaikan pada awal tulisan, bagian terpenting untuk menulis adalah proses menemukan ide untuk menulis itu sendiri. Tentunya proses menemukan ide bukanlah proses yang mudah, namun tidak juga sulit saat bisa melihat segala yang ada di sekitar.  

Dalam menemukan ide untuk menulis, seorang penulis, secara umum dipengaruhi oleh beberapa hal seperti mood atau suasana hati, kondisi lingkungan, dan tentunya kemampuan atau passion diri.

Dalam menulis tak jarang menjumpai kondisi kita tidak bisa berpikir atau istilah kerennya mengalami writer’s block. Padahal kita sudah memiliki tema tertentu untuk ditulis, atau bahkan judul sudah ditetapkan, namun pikiran buntu untuk melanjutkan.  Kita tak kunjung dapat menemukan kata untuk dialirkan.

Sebagai penulis pemula sama seperti penulis lain, saya juga pernah mengalami dan mendapati situasi seperti ini. Buntu untuk menemukan ide. Sehari semalam berpikir, tak jua dapat. Semakin otak ini diperas untuk menemukan ide, semakin tidak muncul ide itu. Saat mengalami hal seperti di atas biasanya saya akan melakukan beberapa hal untuk bisa menemukan ide hingga menghasilkan tulisan yang utuh.

A. Menemukan Ide Menulis


bagaimana menemukan ide menulis
Designed by using canva

1. Mencatat segala yang ditemui

Saat sedang beraktivitas kita biasanya bertemu dan berinteraksi dengan banyak orang. Dalam setiap interaksi ini, jika didalami dan betul-betul diperhatikan kita akan mendapati banyak cerita, gagasan, pemikiran yang bisa menjadi ide untuk menulis.

Dalam satu jam pertemuan atau perbincangan dengan orang lain akan kita temukan banyak ide. Itu bisa berasal dari cerita orang lain, curhatan teman, pemaparan teman atau kolega kerja saat diskusi, atau sekedar rekomendasi tentang sesuatu hal.

Jika kita jeli dan mau, kita bisa menulis setiap topik yang dijadikan bahan obrolan menjadi potongan-potongan puzle yang bisa berdiri sendiri. Menghimpunnya menjadi beberapa ide dalam catatan kita.

Dalam pelaksanannya bisa juga kita memberikan catatan khusus jika berkaitan dengan sesuatu hal yang tidak umum, misal istilah tertentu.


2. Membuat rencana tema bahasan

Membuat tema bahasan atau bahasa kerennya content plan yang bisa digunakan untuk membantu memudahkan kita untuk menemukan ide dalam menulis.

 Sebagai contoh kita bisa membuat beberapa tema dalam satu pekan, misal setiap Hari Senin temanya motivasi, pada hari Selasa temanya kesehatan, hari Rabu memilih tema tentang tips, hari Kamis menyajikan kata motivasi, Hari Jumat khusus membahas ibadah pada hari Jumat, pada Hari Sabtu menyajikan tulisan tentang weekend, rekomendasi aktivitas, dll.

Membuat tema tertentu akan memudahkan kita menemukan ide untuk menulis dengan membuat turunan dari tema yang sudah ditetapkan.

 

3. Mencari dan Membaca referensi

Menulis bukan sekedar menulis tanpa ada rujukan atau referensi. Mencari referensi, membaca dan mengulasnya kembali dengan bahasa kita akan menjadi salah satu cara yang dapat digunakan untuk membantu diri dalam menemukan ide.

Semakin banyak membaca, maka akan semakin kaya wawasan kita. Ujungnya, kita akan dapat dengan mudah memetakan dan mengembangkan hasil bacaan kita menjadi sebuah tulisan baru  yang tak kalah bermakna.


4. Diskusi dengan teman

Sesekali boleh juga kita minta saran, pendapat kepada teman tentang hal apa yang ingin dibaca saat ini. Bisa juga kita meminta langsung atau bertanya langsung tentang sesuatu yang lagi hits di sekitar kita, misal makanan, tempat nongkrong, dan destinasi wisata.


5. Nikmati film atau musik

Menonton film atau mendengarkan musik bisa menjadi alternatif cara untuk menemukan ide menulis. Bisa jadi dengan menontoh film kita mendapatkan poin penting yang perlu digaris bawahi, seperti film Korea, kita bisa menjadikannya ide menulis. Hal apa yang bisa ditulis, misal film membahas perundungan atau bullying, kita bisa kemudian menjadikannya sebagai ide atau inspirasi untuk menulis kita.

 

6. Jalan-jalan

Jalan-jalan tak harus selalu pergi ke tempat wisata ataupun ke luar kota. Kita bisa jalan-jalan bersama keluarga, misal melalui daerah pertanian, mengelilingi kompleks perumahan sekitar. Saat jalan-jalan, kita akan merasakan lebih segar dan akan lebih mudah menemukan ide untuk menulis.

 

B. Alur Menulis


bagaimana menemukan ide menulis
Designed by using canva

Dalam menulis setidaknya saya melalui lima tahapan sebagaimana pernah dipelajari saat dibangku kuliah. Ke lima proses ini masih saya gunakan dalam proses menulis, di antaranya:

1. Pra menulis

Pada tahap ini erat kaitannya dengan membuat perencanaan seperti menentukan tema tulisan, topik yang akan diangkat dan proses menemukan ide itu sendiri.

Setelah mendapatkan ide proses berikutnya adalah membuat outline yang merupakan pengembangan ide yang sudah didapatkan atau ditemukan.


2. Menyusun draf tulisan

Pada tahap ini pengembangan ide yang dimulai dengan mengembangkan ide berdasar outline yang sudah dibuat.

Menyusun kalimat menjadi paragraf hingga menjadi teks yang utuh sesuai dengan susunan pembahasan pada draf yang telah disusun.

Pada tahap ini saya biasanya menulis apa saja yang ada dipikiran dan ketika mendapati gagasan baru saya tetap menuliskan tanpa mengganti outline yang sudah dibuat dan tetap membiarkan gagasan baru itu tertuang dalam tulisan.

 

3. Revisi

Tahap ini merupakan tahap yang menentukan. Saat melakukan revisi, saya mulai melihat secara utuh seluruh tulisan yang sudah ditulis. Membacanya beberapa kali untuk melihat keterkaitan bahasan antar poin yang sudah ditulis. 

Memastikan kembali apakah semua yang ditulis sudah sesuai dengan pembahasan. Melihat kembali apakah pokok bahasan pada setiap paragraf sudah sesuai atau belum.

 

4. Menyunting dan membaca ulang secara mendalam

Proses selanjutnya setelah melakukan revisi pada isi adalah menyunting. Di  tahap ini saya lebih memperhatikan hal-hal berhubungan dengan kepenulisan seperti penggunaan tanda baca, penggunaan kata baku, kata serapan atau penggunaan kata asing.

Setelah melakukan penyuntingan, proses yang dilakukan adalah kembali membaca ulang secara menyeluruh tulisan yang sudah disusun. Pada tahap ini, untuk lebih mengena, saya menggunakan membaca nyaring untuk memastikan penempatan dan penggunaan tanda baca yang tepat, ejaan, dan intonasi dalam tulisan.

 

5. Publikasi

Publikasi merupakan tahap akhir dalam menulis. Tidak ada lagi proses editing maupun revisi setelahnya. Setelah semua proses dilalui kita bisa memublikasi tulisan yang sudah kita tulis.

Semoga cara menemukan ide dan alur menulis ini dapat bermanfaat bagi kita dalam menghasilkan tulisan yang lebih baik dari waktu ke waktu selama berproses.

 

 

 

Related Posts

36 comments

  1. Sama nih kak, aku juga ngelakuin lima tahapan di atas saat menulis. Nah yang paling lama itu adalah pra menulisnya karen mesti cari ide dan refrensi yang matang.

    ReplyDelete
  2. Sumber ide menulis yang nomer 5 dan enam itu aku banget, Pak... Ditambah baca tulisan orang lain... Mantul dah

    ReplyDelete
    Replies
    1. Eh biasanya dengerin musik apa dok yang menginspirasi?

      Delete
    2. Musik2 instrumentalia sama lagu2 nostalgia pak

      Delete
  3. Untuk semakin menambah semangat ide menulis saya biasanya ikut semacam satu Minggu satu artikel, atau one day one post yang semuanya bertema dan ditentukan oleh panitia. Sehingga kita dipacu untuk terus berkarya.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Nah, ide bagus nih, apalagi tema berbeda-beda, kita jadinya bisa mengeksplor diri

      Delete
  4. Sepakat banget. Saya salut dengan tahapan yang dilakukan. Menurut saya pribadi, jika tahapan ini dilakukan secara berkala, maka selain menghasilkan sebuah tulisan yang baik, juga kita sebagai pembuat tulisan bisa lebih dalam mengenali karakter tulisan, bahkan kualitasnya.

    Menarik, semoga bisa saya tiru, kak!

    ReplyDelete
    Replies
    1. Betul nih, Kang Dirman. Seperti tulisannya kang dirman, selalu berkarakter

      Delete
  5. Saya kebanyakan menulis tanpa outline untuk tulisan santai Penting pakai kerangka sebenarnya, utamanya buat tulisan yang ilmiah, atau buat lomba-lomba yang memang perlu referensi. Semoga artikelnya berguna buat teman yang kesulitan mengalirkan isi pikirannya.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Kalau mb Nieke mah dah biasa mengalirkan rasa, jadi it's okay lah. Semangat selalu kalau lihat tulisannya mb nieke

      Delete
  6. kadang aku ikutan challenge menulis juga sih, kaya 30 hari menulis cerita kita, tapi di blog jadi ada tantangan2 tema buat tulisan buat tema hahaha. Nah itu bikin catatan2 apa yg ditemui / ide yg pengen ditulis ternyata penting, kadang aku suka nemu ide tulisan terus menguap gitu aja karena lupa wkwkkw

    ReplyDelete
    Replies
    1. Nah, samaan,Kak kadang menguap. Biasanya biar ga menguap saya tulis poin pentingnya aja dan suasana

      Delete
  7. Kalau aku biasanya ide menulis datang pas lagi mau tidur atawa pas lagi sambil beberes rumah 🤭. Itulah uniknya, ide menulis bisa datang dari mana aja.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Ga jadi tidur dong mbak. Btw idenya unik nih menemukan ide pas mau tidur, kalau beberes masih bisa lah di tangkap, nah pas mau tidur gimana nangkapnya mb. share dong di tulisan

      Delete
  8. Wah, menarik ini pembahasannya. Menurut saya, ide menulis itu seperti pisau yang kalau jarang diasah akan berasa tumpul. Saya berani bilang begitu karena saya merasakan sekali. Hehehe.

    Tips-tipsnya mantap, Kak. Saya pribadi lebih senang jalan-jalan atau menyendiri ke suatu tempat jika benar-benar dibutuhkan untuk mencari ide. :D

    Terima kasih atas tulisannya ya, Kak. Sangat bermanfaat. Salam hangat. :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. betul nih, kalau kelamaan ga nulis jadi tumpul, semakin diasah akan semakin kuat dan tajam

      Delete
  9. Aku jadi sadar udah lama ga baca buku. Sebagai gantinya keseringan nonton video atau film. Sebenarnya masih banyak yg pingin kutulis terutama tentang traveling, kuliner yang belum sempat kudokumentasikan dlm bentuk tulisan. Tp berasa waktunya yg kurang

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya, kak. apalagi banyaknya aktivitas, jadinya kita kudu mencari waktu khusus

      Delete
  10. Terima kasih sharing infonya, Kak.. Saya pun lakukan hal yang kurang lebih sama utk kumoulkan ide menulis..

    ReplyDelete
  11. Kalau saya malah sering menemukan ide atau keresahan ketika lagi kalut atau galau. Tulisan saya juga makin tajam ketika suasana hati sedang tidak menentu. Jadi kadang saya kalau mau nulis panjang dan dalam memang harus marah-marah dalam hati dulu, baru deh lancar nulisnya hahaha..

    ReplyDelete
    Replies
    1. Wah, ini out of the box nih Kak. Suka sekali cara cati idenya nih.

      Delete
  12. Kalau jalan-jalan memang lebih cair menemukan banyak ide buat menulis

    ReplyDelete
  13. Terkadang ide muncul tiba-tiba dimana saja dan kapan saja dan yang sering aku lupa ini adalah menuliskannya pas muncul tiba-tiba ini mba. Terimakasih sharingnya mbak,

    ReplyDelete
  14. Kalau saya, selain membaca buku, menonton film, dan jalan-jalan, blogwalking juga bisa menjadi bahan untuk mendapatkan ide tulisan...

    ReplyDelete
    Replies
    1. Nah, bener juga nih mb. Masuk bagian menambah referensi ya. Rajin bw nih

      Delete
  15. Alur menulisnya pas banget seperti yg aku lakukan, tapi dalam proses editing juga aku tambahin plagiarism checker untuk myakinkan tidak ada duplikasi atau plagiasi dalam kontenku, agar bisa cepat naik rangkingnya di google. Anyway, terima kasih tipsnya kak, aku setuju banget sama tips yang pertama, yaitu mencatat segala hal yg ditemui, siapa tau bisa jadi ide konten. Tapi balik lagi, harus disiplin menjalaninya.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Siap mb natih, eh kemarin belajar dar mb natif untuk plagiarisme

      Delete
  16. Ini nih yang kadang bikin otak saya mau meledak, pak, karena puzzlenya terlalu banyak. Ternyata hanya butuh diatur dengan content plan ya, ehehe... terima kasih sharingnya Pak Sugi :D

    ReplyDelete
  17. Buat aku poin 6 paling berkesan wkwkwk.. namun sayangnya kondisi begini.Jadi harus puas dengan jalan-jalan virtual aja. But semua poin adalah yang juga kulakukan. Keren nih Pak Gie ide menulisnya mantul euy.

    ReplyDelete
  18. Senang sekali membaca ulasan Pak Gie, lengkap. Busa jadi sumber referensi nih

    ReplyDelete
  19. menyunting adalah bagian paling menyebalkan buat aku ish hwkaakak karena merasa harus potong sana sini padahal menurt otak kanan ku itu penting tapi secara otak kiri kalimat itu tidak efisien hahaha duh emang deh tantanagn nulis singkat tapi daging

    ReplyDelete
  20. Pas bgt nih belakangan sering kehilangan ide menulis, terima kasih tipsnya

    ReplyDelete
  21. kalo aku ide sih banyak cuma pas mau nulis tiba nggak tau harus mulai dr mana huhuhu

    ReplyDelete
  22. aku nih sulit banget konsisten pak, selalu numpuk materi yang sebenernya bagus buat dibikin bahan tulisan, jadi PR banget nih

    ReplyDelete
  23. Terima kasih atas tegurannya melalui tulisan yang sangat menarik ini, Kak. Ke depannya, tidak akan terburu-buru menulisnya. 🙏☺️

    ReplyDelete

Post a Comment