Konten [Tampil]
Designed by using canva |
Sedikit mengingat tentang puisi ya, Puisi sebagai sebuah karya sastra sarat akan pesan moral di dalamnya. Disampaikan dengan gaya bahasa yang berbeda dari karya sastra lainnya. Secara umum puisi ada dua jenis yaitu puisi lama dan puisi modern.
Jenis puisi lama meliputi pantun, syair, talibun, dan gurindam. Sedangkan pada puisi modern berupa puisi naratif, puisi lirik, dan puisi deskriptif.
Dalam kelas puisi, nara sumber fokus hanya pada satu bahasan utama berhubungan dengan unsur puisi yaitu bahasa. Ini dia rangkuman materi tentang puisi dengan judul materi Yang Paling Utama Bahasa yang disampaikan oleh Nur Al Fadli.
A. Siapa Nur Al Fadli
Sumber: Instagram Komunitas Odop |
Sosok ini merupakan sosok yang luar biasa menginspirasi bagi saya. Sosok yang sehari-hari bergelut dengan rumus dan angka, ternyata juga memahami olah kata dalam bentuk karya sastra puisi. Tidak tanggung-tanggung, banyak karya yang mengantarkannya menjadi juara pad atingkat nasional, baik juara 3, juara 2, atau bahkan juara 1 tingkat nasional.
B. Bahasa Unsur Utama
Menguasai bahasa, atau dengan kata lain menguasai kosakata dalam dunia menulis menjadi hal yang utama. Tak terkecuali saat menulis puisi. Pilihan kata atau atau diksi akan membuat kita lebih mudah membuat karya tulis.Diksi yang tepat akan membawa cerita dapat dinikmati oleh pembaca. Kelenturan dalam bertutur melalui kosa kata akan memberi arti lebih pada kisah yang dibuat.
Penggunaan bahasa yang fleksibel dan komunikatif dapat membantu pembaca menikmati cerita secara lebih nyaman. Bahasa yang bagus saja ternyata tidak cukup karena membutuhkan kata-kata.
Kata-kata yang berjiwa atau memiliki ruh akan menjadi kata-kata yang bermakna, dan berkarakter. Sapardi Djoko Damono mengatakan, kata adalah segala-galanya dalam sastra.
C. Menulis Puisi
Menulis puisi dapat dilakukan oleh siapapun. Setiap orang bisa menuangkan apa yang dipikir, dirasa, ataupun dialami ke dalam sebuah karya.Pembeda utama antara satu karya dengan karya yang lain adalah pesan yang disampaikan. Seorang oenyair yang satu dengan penyair yang lain memiliki keunikan tersendiri dalam mengekspresikan emosi dalam tulisan.
Cara menyampaikan pesan, pilihan kata yang digunakan menjadi ciri yang membedakan. Tujuannya pun juga berbeda. Baik dalam menulis puisi atau karya sastra lain ada yang sekadar ingin menghibur diri atau pembacanya. Ada juga yang menyampaikan sebuah pemikiran atau persoalan serius tentang suatu kondisi di masyarakat misal tentang lingkungan, pelestarian alam, ataupun yang lainnya.
Dalam materinya, Fadli juga menyampaikan bahwa dalam menulis syair, seorang penyair sudah memiliki kebebasan sejak awal kali menuliskan huruf. Seperti Remy Sylado yang pernah membuat puisi Mbeling berjudul "Puisi yang Bebas dari Kata-kata" dan memang tidak ada satu kata pun di bawah judul puisi itu. Penyair besar yang mengaku sebagai Presiden Penyair Indonesia, yang bukan penyair sekadar, Sutardji Calzoum Bachri, pernah menulis puisi berjudul "Kalian" yang isinya hanya satu partikel "pun". Tidak ada kata lain yang dituliskan.
1. Tips Menulis Puisi
Banyak sekali tips yang bisa kita jadikan bahan acuan dalam menyusun sebuah karya tulis, khususnya dalam menulis puisi. Di anatar tips yang bisa kita terapkan dalam menulis puisi, yaitu:1. Buatlah diksi sebanyak mungkin. Keunggulan para penyair adalah mereka akan selalu berlomba-lomba terlebih dahulu menemukan gabungan kata yang menjadi diksi milik mereka.
2. Bungkus dengan analogi yg keren, masuk akal dan familiar bagi orang-orang.
3. Jadikan puisi bercerita, artinya ketika seseorang membaca puisi kita, pembaca bisa merasakan alur cerita dalam puisi itu, bahkan tenggelam di dalamnya.
Jika dikombinasikan, kosakata, emosi, analogi, dan alur cerita, saya yakin bakal benar-benar akan jadi puisi yg indah, penuh estetika dan pesan tentunya. Nur Fadli
2. Mengembangkan Diksi
Dalam proses pembuatan puisi, diksi menjadi hal yang sangat berpengaruh. Dalam mengembangkan diksi kita bisa mengeksplorasi berbagai macam kosakata seperti tentang alam, panca indera, orga tubuh, suara-suara, serta eskpresi lain sebenarnya bisa jadi diksi.Cara yang bisa dilakukan untuk mengembangkan diksi dengan melakukan penggabungan kata. Agar semakin kaya kosa kata kit abis amenggabungkan kata yang kita miliki dnegan dengan kata kerja atau kata sifat.
Sebagai contoh, kita memiliki satu kata yaitu rindu, maka diksi ini bisa dikembangkan menjadi : mengutuk rindu, mengutuk kerinduan, membungkam rindu, membunuh rindu, menjahit rindu, menjahit kerinduan, membakar rindu, membakar kerinduan, dan lain sebagainya. Setelah memiliki diksi yang sudah dikembangkan, maka kita bisa melanjutkan untuk membuat puisi.
Contoh penggunaan kata tersebut dalam bait puisi sebagai beriku
Senja masih saja sunyi
dan mengutuk rindu
bekas jejak kehadiran
yang kau hapus kemarin petang
D. Puisi Dua Koma Tujuh
Ini dia yang saya sampaikan sebuah kejutan, slaah satunjenis puisi yang btu saya tahu saat mengikuti kelas open recruitment ODOP batch 9. Namanya puisi dua koma tujuh.Puisi dua koma tujuh atau sering dikenal “puisi 2,7” merupakan jenis puisi yang unik. Puisi ini tidak memerlukan banyak lembar kertas. Kita juga tidak perlu memikirkan beribu kata untuk membuat puisi serupa.
Puisi ini adalah jenis puisi yang sarat makna, karena dengan sedikit sekali kata, penulis harus mampu merefleksikan suasana hati dan pikirannya tanpa meninggalkan makna yang ingin disampaikan.
Puisi 2,7 yang artinya dua baris dengan tujuh kata. Bukan dua baris dengan masing-masing barisnya tujuh kata. Akan tetapi dalam 2 baris harus mampu mencakup 7 kata. Entah dalam baris pertama mencakup 5 kata, lalu baris kedua hanya 2 kata saja. Tetapi biasanya, pada puisi 2,7 baris pertama akan menjelaskan latar atau sebuah konflik, lalu baris kedua sebagai luapan emosi. Dan semua ini di luar judul yang kita gunakan. Judul bebas dengan kata pilihan kita. Berikut ini beberapa contoh Karya Puisi 2,7 yang ditulis oleh Nur Al Fadli
1. Karang
Sebongkah karang membaca sepi
Di lautMu tenggelam
(Lifespirit, Desember 2012)
2. Tautan Cinta
Adalah sepertiga malam
Isak terjaga, rindu bersua
Bogor, Juni 2014
Urung terngiang ucapnya, “umatku”
Bogor, Juni 2014
Titiknya, Pekat
Bogor, Juli 2014
5. Telaga Sanubari
Sajak-sajak pecah merembaka
Cakrawala hati, lantunanmu
Bogor, Juli 2014
6. Singa Padang Pasir
Ayunan Pedangmu,
Iblis luntur, sampai Kafir Lebur
Bogor, Juli 2014
Materi puisi bersama Nur Fadli secara umum seperti terangkum pada ulasan di atas. Kita sudah memahami tentang puisi itu sendiri, manfaatnya,dan tips bagaimana menulis sebuah puisi. Tidak kalah bagusnya dari acara ini adalah materi berjudul Yang Paling Utama Bahasa.
Puisi 2,7 yang artinya dua baris dengan tujuh kata. Bukan dua baris dengan masing-masing barisnya tujuh kata. Akan tetapi dalam 2 baris harus mampu mencakup 7 kata. Entah dalam baris pertama mencakup 5 kata, lalu baris kedua hanya 2 kata saja. Tetapi biasanya, pada puisi 2,7 baris pertama akan menjelaskan latar atau sebuah konflik, lalu baris kedua sebagai luapan emosi. Dan semua ini di luar judul yang kita gunakan. Judul bebas dengan kata pilihan kita. Berikut ini beberapa contoh Karya Puisi 2,7 yang ditulis oleh Nur Al Fadli
1. Karang
Sebongkah karang membaca sepi
Di lautMu tenggelam
(Lifespirit, Desember 2012)
2. Tautan Cinta
Adalah sepertiga malam
Isak terjaga, rindu bersua
Bogor, Juni 2014
3. Isak Paling Pilu
Kala Izrail menyapaUrung terngiang ucapnya, “umatku”
Bogor, Juni 2014
4. Noktah
Sebagian mengkilau, sebagian berselimut KelamTitiknya, Pekat
Bogor, Juli 2014
5. Telaga Sanubari
Sajak-sajak pecah merembaka
Cakrawala hati, lantunanmu
Bogor, Juli 2014
6. Singa Padang Pasir
Ayunan Pedangmu,
Iblis luntur, sampai Kafir Lebur
Bogor, Juli 2014
Materi puisi bersama Nur Fadli secara umum seperti terangkum pada ulasan di atas. Kita sudah memahami tentang puisi itu sendiri, manfaatnya,dan tips bagaimana menulis sebuah puisi. Tidak kalah bagusnya dari acara ini adalah materi berjudul Yang Paling Utama Bahasa.
Selain itu, dalam tulisan ini, sebagaimanaf terantum
Sayang Anda tidak mengupas siapa penemu atau pencetus puisi 2,7. Jika boleh ditambahkan, silakan cantumkan bahwa pencetusnya ialah Imron Tohari, penyair asal NTB. Salam sastra.
ReplyDelete