Konten [Tampil]
Saat materi membaca puisi, paling saya sukai adalah ketika diminta membacakan puisi di depan kelas. Seringkali saya diminta memberikan contoh untuk teman-teman yang lain. Pada awlahnya, merasa gampang-gampang susah. Membaca puisi tak sekedar membaca, tapi perlu pengahyatan, dan intonasinya juga perlu tepat. Kalau tidak tepat, aliran rasanya juga pasti kurang bisa sampai pada pendengar.
Ceritanya kali ini mendapatkan tugas tematik untuk membuat puisi dari open recruitment one day one post batch 9. Sudah lama sekali tidak bergelut dengan puisi, yang masih ingat dan paling diingat sajaknya saja. Jadilah membaca dan mencari referensi segala yang berhubungan dengan puisi, mulai dari definisi, unsur dan contoh-contohnya.
Beberapa ahli juga memiliki definisi tersendiri tentang puisi, namun secara umum apa yang termuat adalah sama. Beberapa definisi puisi menurut ahli sastra baik dari dalam maupun dalam negeri seperti dilansir dari zonareferensi.com yaitu:
1. Menentukan tema dan judul
2. Membayangkan suasana
3. Tentukan sajak yang akan digunakan
4. Deskripsikan atau gambarkan objek-objek.
5. Gunakan diksi atau gaya bahasa yang tepat
Ceritanya kali ini mendapatkan tugas tematik untuk membuat puisi dari open recruitment one day one post batch 9. Sudah lama sekali tidak bergelut dengan puisi, yang masih ingat dan paling diingat sajaknya saja. Jadilah membaca dan mencari referensi segala yang berhubungan dengan puisi, mulai dari definisi, unsur dan contoh-contohnya.
A. Pengertian Puisi
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Daring Puisi dikenal juga sebagai sajak merupakan ragam sastra yang bahasanya terikat oleh irama, mantra, rima serta penyusunan larik dan bait. Puisi juga memiliki makna gubahan dalam bahasa yang bentuknya dipilih dan ditata secara cermat sehingga mempertajam kesadaran orang akan pengalaman hidup dan membangkitkan tanggapan khusus lewat penataan bunyi, irama, dan makna khusus.
Beberapa ahli juga memiliki definisi tersendiri tentang puisi, namun secara umum apa yang termuat adalah sama. Beberapa definisi puisi menurut ahli sastra baik dari dalam maupun dalam negeri seperti dilansir dari zonareferensi.com yaitu:
- H.B. Jassin berpendapat bahwa arti puisi secara umum yaitu suatu pengucapan dengan sebuah perasaan yang di dalamnya mengandung suatu fikiran-fikiran dan sebuah tanggapan-tanggapan.
- Menurut Aminuddin, arti puisi berasal dari kata bahasa Yunani yaitu pocima yang berarti membuat atau poeisis yang berarti pembuatan. Puisi diartikan sebagai proses membuat dan pembuatan karena lewat puisi, pada dasarnya seseorang telah menciptakan suatu dunia tersendiri, yang berisi pesan atau gambaran suasana tertentu, baik fisik maupun batin.
- Menurut Aristoteles, puisi adalah fragmen yang ada penyair yang menggambarkan tiga genre puisi adalah epik, komik, yang tragis dan mengembangkan aturan untuk membedakan puisi kualitas tertinggi setiap genre, berdasarkan tujuan yang mendasari genre.
- Menurut William Shakespeare, puisi adalah puisi lirik karena membingungkan berbagai bentuk, seperti perbuatan rumit dengan emosi sendiri dan pandangan penulis.
B. Unsur - Unsur Puisi
Puisi sebagai sebuah karya sastra yang tersusun dari beberapa unsur yang membedakannya dengan karya sastra lainnya. Di antara unsur-unsur puisi adalah1. Diksi atau Pilihan Kata
Diksi atau kata merupakan unsur utama dalam pembentukan puisi yang akan menghidupkan suasana, perasaan, dan keindahan dari puisi itu sendiri.2. Majas
Majas adalah satu gaya bahasa yang berbentuk kiasan. Pengarang puisi biasanya memakai bahasa kiasan agar puisi terlihat lebih indah serta menarik.3. Larik/Baris
Unsur ketiga yang tidak kalah penting adalah larik atau baris. Sebuah larik bisa berupa satu kata saja, bisa berbentuk frase atau bisa pula seperti sebuah kalimat utuh. Pada puisi lama, jumlah kata dalam sebuah larik biasanya empat buat, tapi pada puisi baru tak ada batasan.4. Bait
Bait adalah sebuah kumpulan larik/baris yang tersusun hingga memmbentuk kesatuan makna. Pada puisi lama, jumlah larik dalam sebuah bait biasanya empat buah, tetapi pada puisi baru tidak dibatasi.4. Bunyi
Unsur puisi berikutnya adalah adalah bunyi yang terdiri dari rima/sajak dan irama/ritme. Rima (persajakan) merupakan bunyi-bunyi yang ditimbulkan oleh huruf atau kata-kata dalam larik dan bait. Irama (ritme) merupakan pergantian tinggi rendah, panjang pendek, dan keras lembut ucapan bunyi.5. Makna
Makna merupakan unsur yang mengandung tujuan dari pemilihan kata, pembentukan larik dan bait. Makna bisa menjadi isi dan pesan dari puisi.C. Langkah-langkah Menulis Puisi
Untuk menghasilkan sebuah karya (puisi) yang baik ada beberapa langkah yang harus dilakukan dan dilalui. Apa saja langkah-langkah dalam menulis puisi?1. Menentukan tema dan judul
2. Membayangkan suasana
3. Tentukan sajak yang akan digunakan
4. Deskripsikan atau gambarkan objek-objek.
5. Gunakan diksi atau gaya bahasa yang tepat
D. Contoh Puisi
1. Puisi Karya Sapardi Djoko Damono
Aku Ingin
Karya: Sapardi Djoko Damono
Aku ingin mencintaimu dengan sederhana
dengan kata yang tak sempat diucapkan
kayu kepada api yang menjadikannya abu
Aku ingin mencintaimu dengan sederhana
dengan isyarat yang tak sempat disampaikan
awan kepada hujan yang menjadikannya tiada
Kalau di atas adalah contoh puisi yang merupakan karya salah satu maestro Indonesia, berikut ini adalah puisi karya saya.
Aku ingin mencintaimu dengan sederhana
dengan kata yang tak sempat diucapkan
kayu kepada api yang menjadikannya abu
Aku ingin mencintaimu dengan sederhana
dengan isyarat yang tak sempat disampaikan
awan kepada hujan yang menjadikannya tiada
Kalau di atas adalah contoh puisi yang merupakan karya salah satu maestro Indonesia, berikut ini adalah puisi karya saya.
2. Puisi karya Sugianto
Rindu Rasulullah
Karya Sugianto
Lama sudah aku merindu
Meskipun tak sebesar rindumu
Hanya harap pada Yang Maha Satu
Agar bisa berjumpa denganmu
Ingin diri ini memelukmu
Memandang lekat senyum di wajahmu
Tenggelam dalam dekapmu
Mendamaikan hati yang merindu
Kubayangkan indah wajahmu
Kurasakan tenang dalam pelukanmu
Takkan terlupakan olehku
Hingga akhir hayatku
Rasulullah, tak pantaskah diri ini merindukanmu
Sedang engkau sejak lama merinduku
Rasulullah aku masih merindukanmu
Sampai kapanpun ku 'kan menunggu
Tuhan, Tak pantaskah aku merindu
Saat kekasihMu merinduku sejak dahulu
Tak pantaskah diri ini mengadu
Saat ingin membalas rindu itu
Rasulullah, aku tahu, hati ini berkabut
Perasaan seringkali kalut
Aku ingin mendekat
Namun hati penuh maksiat
Tuhan, sebegitu keraskah kalbuku
Hingga aku tak bisa bertemu RasulMu
Aku sudah tak bisa menahan rindu
Hanya Engkau tempatku mengadu
Lama sudah aku merindu
Meskipun tak sebesar rindumu
Hanya harap pada Yang Maha Satu
Agar bisa berjumpa denganmu
Ingin diri ini memelukmu
Memandang lekat senyum di wajahmu
Tenggelam dalam dekapmu
Mendamaikan hati yang merindu
Kubayangkan indah wajahmu
Kurasakan tenang dalam pelukanmu
Takkan terlupakan olehku
Hingga akhir hayatku
Rasulullah, tak pantaskah diri ini merindukanmu
Sedang engkau sejak lama merinduku
Rasulullah aku masih merindukanmu
Sampai kapanpun ku 'kan menunggu
Tuhan, Tak pantaskah aku merindu
Saat kekasihMu merinduku sejak dahulu
Tak pantaskah diri ini mengadu
Saat ingin membalas rindu itu
Rasulullah, aku tahu, hati ini berkabut
Perasaan seringkali kalut
Aku ingin mendekat
Namun hati penuh maksiat
Tuhan, sebegitu keraskah kalbuku
Hingga aku tak bisa bertemu RasulMu
Aku sudah tak bisa menahan rindu
Hanya Engkau tempatku mengadu
Masya Allah kak, ilmu bangeet brasa lagi di kelas Bahasa Indonesia
ReplyDeleteDan puisiny itu bikin merinding banget
Rindu Rosulullah😭
Efek daring, Bun. Lama tidak masuk kelas Bahasa Indonesia, sekali masuk dapat tugas puisi.
DeletePuisi "Rindu Rasulullah" nya mewakili semua orang yang merindukan Rasul...
ReplyDeleteCoba dibikin video baca puisinya, mas ...sepertinya mantep
Hehe, duh masih bisakah? Haha. Suara dah banyak berubah
DeleteUwooo aku setuju ide Pak Hamdan di atas 🙌,
ReplyDeletesoalnya larik isi puisi begitu menyentuh dan jadi merasa tertampar pada diri yang lalai ini :'(
Tuk, bikin video bareng gimana
DeleteTugas bikin puisi jadi postingan penuh gizi begini. Cuma mau bilang keren sih.
ReplyDeleteMengingat-ingat masa lalu, Kak.
DeleteIni orang rajin amat yak, ngulik sampe segininya... Gw mikir bikin puisi aja udah meluber kelala wkwk.. Keren dah puisinya Rindu Rasul. Itu inspirasi dapat dari mana??
ReplyDeleteInspirasi pribadi aja Mb Yuni,
DeleteKalau aku bikin tugas puisi ya udah bikin aja biar memenuhi tugas
ReplyDeleteTapi baca tulisan kakak, luar biasa sekali, sambil diulik juga tentang puisinya