Konten [Tampil]
Berbicara masalah personal branding mungkin selama ini seringkali kita beranggapan bahwa personal branding itu hanya ada untuk bisnis. Padahal sebenarnya citra diri ini perlu dimiliki oleh setiap pribadi. Seorang penulis, freelancer, dan influencer membutuhkan personal branding, pun dengan kita sebagai blogger.
Berbicara masalah blogger dan hubungannya dengan personal branding ada beberapa tipe. Menurut Coach Marita ada beberapa tipe blogger yang bisa ditemui dalam keseharian, diantaranya:
1. Tipe DA-Domain Authority tinggi.
Tipe ini fokusnya pada menaikkan DA. Hal ini dilakukan karena terbiasa bekerjasama dengan klien-klien yang membutuhkan backlink dari blog dengan DA tinggi. Para klien biasanya hanya fokus mengincar backlink dari blog kita.
2. Tipe Google Adsense.
Tipe kedua ini fokusnya untuk meraih passive income dari Google Adsense. Berjuang mencari keyword, membuat artikel yang banyak dicari orang agar trafficnya tinggi. Setelah itu tinggal menunggu hasil berupa transferan dari google. Orang-orang pada tipe ke 2 ini biasanya memiliki penghasilan yang WOW.
3. Tipe Blogger Beraura
Tipe yang ini biasanya memang personal brandingnya sudah O.K.E.Y. Kalau kita melihat DA nya mungkin biasa aja, PV terkadang oke, terkadang tidak, tapi dia punya nama besar yang bisa jadi seluruh blogger se-Indonesia hampir semuanya kenal. Bermodal nama besarnya inilah, dia bakal sering dikontrak sama brand-brand ternama atau bran besar. Biasanya selain nama besar, kekuatannya ada di story telling mereka yang kuat
Semuanya tipe di atas menghasilkan dengan strategi masing-masing. Berkat kerja keras dan konsistensi dari awal membangun kapabilitas akhirnya akan membawa masing-masing tipe pada puncaknya masing-masing. Meraih income berkat kerja kerasnya.
Melihat tipe-tipe di atas kita bisa tahu ternyata branding bukan sekedar nama atau logo seperti anggapan selama ini.
1. Tipe DA-Domain Authority tinggi.
Tipe ini fokusnya pada menaikkan DA. Hal ini dilakukan karena terbiasa bekerjasama dengan klien-klien yang membutuhkan backlink dari blog dengan DA tinggi. Para klien biasanya hanya fokus mengincar backlink dari blog kita.
2. Tipe Google Adsense.
Tipe kedua ini fokusnya untuk meraih passive income dari Google Adsense. Berjuang mencari keyword, membuat artikel yang banyak dicari orang agar trafficnya tinggi. Setelah itu tinggal menunggu hasil berupa transferan dari google. Orang-orang pada tipe ke 2 ini biasanya memiliki penghasilan yang WOW.
3. Tipe Blogger Beraura
Tipe yang ini biasanya memang personal brandingnya sudah O.K.E.Y. Kalau kita melihat DA nya mungkin biasa aja, PV terkadang oke, terkadang tidak, tapi dia punya nama besar yang bisa jadi seluruh blogger se-Indonesia hampir semuanya kenal. Bermodal nama besarnya inilah, dia bakal sering dikontrak sama brand-brand ternama atau bran besar. Biasanya selain nama besar, kekuatannya ada di story telling mereka yang kuat
Semuanya tipe di atas menghasilkan dengan strategi masing-masing. Berkat kerja keras dan konsistensi dari awal membangun kapabilitas akhirnya akan membawa masing-masing tipe pada puncaknya masing-masing. Meraih income berkat kerja kerasnya.
Melihat tipe-tipe di atas kita bisa tahu ternyata branding bukan sekedar nama atau logo seperti anggapan selama ini.
A. Apa Personal Branding?
Personal Branding adalah sebuah proses seseorang mengembangkan dan memaksimalkan potensi atau ketrampilan diri (skill), perilaku (behaviour) dan memahami nilai unggul (value) apa yang ingin dilakukan dan ingin dicapai dalam dirinya.Berdasarkan pengertian di atas bisa dikatakan bahwa personal branding sangat erat kaitannnya dengan cara kita mempromosikan diri. Ini merupakan sebuah proses memiliki perjalanan yang tidak singkat. Membutuhkan perjuangan dan konsistensi untuk mewujudkannya.
Screenshot Materi Blogspedia |
B. Bagaimana Membangun Personal Branding?
1. Sebuah Perjalanan
Saya ingin berbagi kisah bagaimana membangun diri menjadi seorang Trainer for Students hingga menjadi seorang blogger. Saya tidak pernah mendeklarasikan diri sebagai seorang trainer. Setelah berjalan beberapa tahun, menjadi pembicara dalam pelatihan khusus pelajar akhirnya baru merasakan inilah yang disebut sebagai personal branding.Perjalanan cukup panjang yang memang harus ditekuni dan diikuti dengan perubahan untuk menjadi lebih baik dari waktu ke waktu. Membangun kemampuan diri. Memperluas pengetahuan dan wawasan. Tahun 2004 karena suatu hal saya akhirnya terpantik membuat Visi Misi menjadi seorang Trainer dan Entrepreneur.
Proses panjang dari 2004 saya menempa diri dengan bergabung dalam organisasi-organisasi di luar sekolah. Mengikuti pelatihan-pelatihan, hampir setiap ada pelatihan atau seminar saya ikuti waktu itu. Tak jarang juga berusaha bergabung menjadi panitia walau hanya bagian penerima tamu.
Keaktifan dalam event yang ada, membuat saya akhirnya selalu terlibat. Menjadi pembawa acara atau MC dalam event skala kecil, berangsur menjadi pembicara di kemudian hari.
Hingga 2011 bertemu dengan orang-orang se Visi, bersama bereksperimen. Bersama berlatih salaih koreksi dengan kemampuan masing-masing agar bisa optimal. Hampir setiap malam malatih diri untuk menyampaikan materi yang telah disusun, saling memberikan masukan, saling mengkritik.
Menjadi pembicara tidaklah mudah, namun juga tidak sulit jika mau berusaha. Mengisi pertama kali dengan durasi satu jam, kemudian berlanjut menjadi 2 jam. Terus berlanut, melakukan sharing dan diskusi. Memunculkan materi-materi baru sesuai dengan tema yang diinginkan oleh klien. Hingga puncaknya berbicara di hadapan 1000 mahasiswa.
Selama proses perjalanan ini banyak Personal Branding meskipun skalanya masih daerah terbangun. Orang-orang yang ada di sekitar, adik angkatan semasa kuliah merujuk kepada saya untuk memberikan motivasi di sekolah di mana mereka melakukan tugas kampus.
Bisa dibayangkan berapa lama prosesnya. Seberat apa proses yang dilalui untuk membangun citra diri yang positif. Sejak menuliskan Visi dan Misi, baru terwujud 7 tahun kemudian.
Apa yang dilakukan? Saat itu setiap mengisi pelatihan saya melakukan upload di facebook. Meskipun belum atau bahkan tidak memiliki standar kata-kata apa yang harus digunakan dalam menulis caption. Boleh disebut yang penting ada foto dikasih informasi sedikit.
Waktu terus berjalan, training terus dilakukan. Sempat juga sih menjadi Narasumber dalam Motivasi Kewirausahaan dan Talkshow bersama Mahasiswa Pattani yang ada di Jember.
Gayung bersmabut, semakin ke sini semakin terbuka jalan untuk mengembangkan diri. Meningkatkan kapasitas diri. Menambah kemampuan diri.
Tahun 2020 mengikuti Online Blogging Class bersama Prita HW dilanjut dengan beberapa kelas lain seperti kelas menulis online, dan kelas instagram.
Semua yang kita rencanakan belum tentu terlaksana, namun yakinlah setiap yang kita rencanakan akan terwujud. Akan ada hal lain yang menjadi pelengkap. Menguatkan jalan mewujudkan Visi Misi.
Bermodal kelas blogging dari nol nekat memaksa diri, belajar mengelola blog dan menyebut diri sebagai blogger. Tentu dengan semangat terus belajar, hingga mendeklarasikan diri sebagai blog parenting saat bertemu dengan blogger senior di Bloggercrony secara online. Ini berdasar ketertarikan saya pada dunia parenting dan begitu banyaknya hal mengenai parenting yang bisa kita sharingkan. Blog mengenai parenting saya bangun setelah mengikuti beberapa seminar, training berkaitan parenting hingga kelas intensif ayah parenting.
Bagaimana dengan blog ini, deevacollection. Jujur di awal saya hanya ingin memfokuskan kepada dunia fashion karena blog ini dibangun untuk istri. Dalam perjalanan mengikuti kelas, banyak hal yang harus dituliskan dalam blog ini, sehingga juga dituliskan beberapa hal berkaitan lifestyle. Namun demikian, blog ini secara khusus konsen utamanya nantinya adalah pada dunia fashion.
Kenapa harus ada artikel non fashion jika fokus nantinya adalah tentang fashion? Saya ingin tetap memberikan hal lain kepada pengunjung yang saya harap juga bisa memberikan informasi dan nilai lebih bagi mereka.
Tugas berikutnya adalah menguatkan diri . Menempa diri lebih keras agar apa yang menjadi keunikan pada diri bisa semakin dimunculkan. Semakin bisa memberikan manfaat bagi orang banyak.
Kembali pada personal branding, dari kelas instagram sayapun kemudian mendeklarasikan diri dengan menuliskan pada Bio Instagram sebagai Trainer pada Oksigen Training and Motivation, Blogger and Writer, Certified Amil, Parenting Enthusiast, dan Photography Enthusiast.
Setidaknya dengan menuliskannya pada bio akan mengingatkan diri untuk terus berproses pada hal-hal di atas. Terus mengembangkan diri. Jika saat ini tidak ada yang melirik, jangan putus asa, anggaplah saat ini sedang di tempa. Suatu saat nanti ketika sudah siap, semua akan datang dengan sendirinya.
Inilah sekelumit kisah bahwa membangun personal branding perlu dilakukan. Memberikan gambaran juga kepada kita bahwa personal branding bukan hanya dibangun dengan nama, namun dengan pengalaman, dan keunikan pada diri. Maaf ya, ceritanya terlalu panjang.
Designed by using Canva |
2. Cara membangun personal Branding
Membangun personal branding dapat dilakukan dengan terus meningkatkan keterampilan, memperluas jaringan, dan menambah pengalaman diri. Kalau sebagai blogger maka untuk membangun personal branding dapat dilakukan dengan:1. Membuat Blog
Ini syarat utama ya. Bagaimana mau membangun membangun branding sebagai blogger kalau tidak punya blog. Sederhana bukan?2. Update blog secara konsisten.
Proses ini merupakan proses yang harus kita lakukan sebagai bukti untuk membangun personal branding sebagai blogger. Tujuannya adalah membangun passion pada blog yang kita kelola.3. Optimalisasi Media Sosial
Blogger saat ini juga disebut sebagai influencer sehingga wajar jika juga mengoptimalkan fungsi media sosial. Membangun sedemikian rupa, serapi mungkin untuk mendukung optimalisasi blog yang kita kelola. Gunakan media sosial untuk sharing tentang artikel, aktivitas keseharian, atau sekedar informasi mengikuti seminar, menyapa pelanggan, dan lain sebagainya.4. Kolaborasi
Saat ini eranya kolaborasi. Sebagai blogger juga harus bisa berkolaborasi dengan yang lain. Tujuannya untuk membangun networking, mengupgrade diri, saling sharing, berdiskusi untuk kemajuan. Kita bisa melakukannya dengan bergabung pada komunitas blogger yang ada. Kolaborasi juga bisa dilakukan dengan mengikuti blogwalking, media sosial walking, atau kolaborasi guest post.5. Evaluasi
Evaluasi menjadi poin penting yang harus kita perhatikan. Kita bisa melihat kembali roadmap yang kita miliki. Sampai tahap manakah perjalanan kita. Apakah semua sudah sesuai dengan yang kita rencakan, dan lain sebagainya.C. Manfaat Membangun Personal Branding
Membangun Personal Branding akan memberikan kita beberapa manfaat, di antaranya:1. Meningkatkan kemampuan diri.
Membangun personal branding akan menempa diri menjadi priadi yang haus akan pengetahuan. Kita akan senantiasa menambah pengetahuan dan pemahaman diri untuk menguatkan personal branding kita.2. Meningkatkan rasa percaya diri.
Saat personal branding terbangun, maka kita akan semakin yakin dengan apa yang kita lakukan. Akan semakin percaya diri dengan keterampilan yang kita kuasai.3. Memperluas jaringan sesuai dengan branding diri yang kita bangun.
Dalam personal branding ada yang namanya kolaborasi. Kolaborasi inilah yang enjadi penguat dan jalan bagi kita untuk terus memperluas jaringan pertemanan.4. Menambah Value Added pada diri dan dapat meyakinkan orang lain.
Personal branding yang kita bangun akan memberikan nilai tambah pada diri. Pengalaman yang terbangun akan mampu meyakinkan diri dan orang lain saat menjalin kerjasama.5. Menjadi pribadi yang unik.
Personal branding akan menjadikan kita sebagai diri yang memiliki nilai lebih. Orang lain akan melihat kita sesuai dengan keunikan dan keterampilan yang kita miliki.Bagaimana sudah siap untuk membangun Personal Branding kita? Kalau belum, tidak ada kata terlambat, kita bisa memulainya sekarang juga. Mulai dengan merenungkan setiap apa yang kita lakukan, dan apa yang lebih dominan kita lakukan. Perlahan bangunlah dan nikmati setiap prosesnya.
Benar2 perjalanan panjang y pak hingga berada di titik ini.
ReplyDeleteSalah satu personil squad yg bener2 terlihat terus berkembang nih ayah ugi hehehe...mantul deh pokoknya.
Punlikspeaking oke nulis juga oke. Klop.
Ditambh skrg moto juga oke..wes wes tambah oke oke
Kalau mas sugi, udah keliatan tipe blogger yang mana ...
ReplyDeleteSukses terus,,,,
Wow, sukses untuk karirnya Pak Sugianto, progress Pak Sugianto keren sekali :D terus semangat ya Pak Sugianto dan istri :D
ReplyDeletePersonal branding memang sangat bagus, tulisan ini sangat menginspirasi saya, thanks
ReplyDelete