Konten [Tampil]
Hamdan saat Diklat CBT |
1. Mengenal Sosok Hamdan
Tak lengkap rasanya,dan tak sempurna mengenal seorang jika hanya mengenal namanya. Guru Sosiologi ini merupakan alumni dari salah satu perguruan tinggi di Bandung, yaitu UIN Bandung. Pemilik nama lengkap Hamdan Najarudin ini menumpuh studi dengan mengambil Jurusan Sosiologi Agama. Setelah melalui berbagai rintangan dan kenangan indah, pada 2005, dia menyelesaikan studinya. Satu tahun yang menjadi saksi atas raihan prestasi dari perjuangan gigihnya. Dia pun meraih gelar sarjana dari universitas kebanggaannya.Pria kelahiran Sukabumi tepatnya tahun1981 ini, menjelang menyelesaikan studinya mempersuntimg seorang gadis yang sudah dikenalnya sejak lama. Masih ingat dengan ungkapan kalau jodoh tak akan kemana? Ungkapan ini sepertinya pas untuk dia. Tahun 2003, dia resmi menjadi suami dari seorang wanita yang tak lain adalah teman SMA-nya. Semoga senantiasan menjadi pasangan yang selalu mendapatkan ridla Allah Swt. Aamiin.
2. Keseharian Hamdan
2.1. Pasangan Pendidik
Purna dari tugasnya sebagai mahasiswa dan meraih gelar sarjana menjadikan sosok Hamdan semakin tertantang mengamalkan ilmunya. Dia menerapkan semua ilmu tentang sosiologi yang diperolehnya selama mengenyam pendidikan di perguruan tinggi.Putra pasangan M. Atang Suminta dan Oneng Suryani ini memulai karirnya sebagai pendidik sejak 2005. Memulai dengan mengajar pada salah satu sekolah Madrasah Ibtidaiyah. Niat mulianya untuk dapat mengamalkan dan mengajarkan ilmu yang dimiliki tak cukup sampai disini. Tahun 2007, dia juga memutuskan untuk menjadi Guru Sosiologi pada tingkat Madrasah Aliyah. Hingga saat ini, pekerjaan mulianya masih tetap dijalaninya. Mengajar pada dua tingkat sekolah sekaligus yaitu tingkat Madrasah Ibtidaiyah (MI) dan Madrasah Aliyah (MA). Tentu ini bukanlah hal yang mudah karena berhubungan dengan menghadapi berbagai tipe anak didik yang berbeda-beda.
Foto Hamdan bersama istri |
Dedikasinya dalam dunia pendidikan juga ditunjukkan dengan mengajar pada program Kejar Paket B dan C. Bukan hanya satu atau dua tahun saja, suami dari Endang Zoraidah ini mengabdikan diri mengajar Paket B dan C selama 6 tahun terhitung dari tahun 2006 hingga 2012.
Rupanya ketertarikannya pada bidang sosiologi juga memberikan pengaruh kepada pasangan hidupnya. Terbukti, ketertarikan dalam dunia pendidikan tidak hanya dimiliki oleh Hamdan, Endang sang pujaan hati juga memiliki hal yang sama. Mengabdikan diri untuk ikut melaksanakan amanah UUD 1945 untuk ikut mencerdaskan kehidupan bangsa dengan mengajar pada salah satu PAUD di daerahnya.
2.2 Bukan Guru Biasa
Menjadi pengajar tidak cukup hanya dengan memiliki ilmu. Seorang pengajar harus bisa membangun hubungan baik dengan orang lain termasuk dengan sanak didiknya. Hamdan, bukanlah guru biasa, guru sosiologi ini terus berusaha agar bisa dekat dengan anak didiknya dan orang-orang yang ada disekitarnya. Untuk membangun kedekatan itu, dia menggunakan hobinya sebagai salah satu media.Hamdan dan Tim Sepak Bola PGM FC |
Saat berbincang tentang hobi, dia menyampaikan bahwa hobinya adalah olah raga. Selain untuk menjaga tubuh tetap sehat dan bugar, dengan olah raga bisa membangun kedekatan baik dengan siswa atau orang lain. Diantara olah raga yang masuk dalam pilihan hobinya yaitu futsal, sepak bola, dan olah raga lain. Tergabung dalam tim sepak bola Persatuan Guru Madrasah atau dikenal dengan PGM FC. Selain itu dia juga aktif dalam tim bulutangkis operator madrasah ibtidaiyah.
Hamdan bersama OSIS MARU di Gunung Pangrango |
Sebagai orang yang pernah mengajar, saya salut dengan apa yang dilakukan oleh sosok yang satu ini. Meluangkan waktu untuk beraktivitas bersama siswa, seperti yang pernah dilakukannya. Bersama pengurus OSIS menuju ke Kaki Gunung Pangrango. Kelas juga menjadi lebih hidup dan tidak membosankan dengan adanya outing class yang dilakukan di alam bebas. Bagaimana menurut kalian, bukan guru biasa, kan?
3. Menjadi Pengajar Hebat
3.1. Membangun blog pertama kali
Sebelum membahas tentang menjadi blogger pendidikan, di sini akan diulas tentang bagaimana perjalanan Hamdan, Guru Sosiologi dan Blogger asal Sukabumi mengenal dunia blogging.
Dalam wawancara sederhana melalui pesan singkat dia menjelaskan bahwa pertama kali mengenal blog adalah pada tahun 2011. Saat itu motivasinya hanya ingin tahu tentang blog dan karena memiliki antusiasme dalam bidang teknologi informasi. Hampir sama dengan saya, setelah punya blog, dibiarkan begitu saja. Tidak banyak artikel yang dituliskan pada blog.
Seiring perjalanan wakti, tahun 2015 dia berusaha untuk bangkit dan kembali aktif mengelola blog yang sudah dimilikinya. Jika sebelumnya hanya ingin tahu, kali ini menguatkan diri untuk kembali mengelola blog dengan tujuan yang berbeda dan tentunya lebih baik. Sebagai guru sosiologi dan blogger, dia bertekad untuk menjadikan blognya sebagai tempat belajar dan menuliskan materi tentang sosiologi.
Belajar terus dari waktu ke waktu, meningkatkan keterampilan blogging dengan terus mengupgrade kemampuan diri. Mengasah kemampuas dengan belajar secara otodidak melalui internet, hingga mengikuti kelas blogging.
Belajar terus dari waktu ke waktu, meningkatkan keterampilan blogging dengan terus mengupgrade kemampuan diri. Mengasah kemampuas dengan belajar secara otodidak melalui internet, hingga mengikuti kelas blogging.
Screenshot blog sahabat sosiologi |
Ketidaktahuan terhadap blog dan fitur-fitur yang ada di dalamnya menjadi pemantik baginya untuk terus belajar dan memahami seluk-beluk blogging. Puncaknya, dia semakin memahami tentang blog dan fungsi serta bagaimana melakukan optimasi ketika mengikuti blogspedia coaching academy batch 2. Sebuah coaching yang diselenggarakan oleh Blogspedia dengan Marita sebagai Founder sekaligus Coach pada batch 2 ini.
Melalui coaching ini, dia merasa semakin tertantang untuk menjadikan blognya bukan sekedar sebagai tempat menulis saja, namun juga untuk menyampaikan sesuatu yang bermanfaat, dan sebagai media informasi.
Menjadi pengajar hebat bukan sekedar hanya mengandalkan ilmu, namun juga didukung dengan kemauan dan kemampuan untuk mengaktualisasikan diri. Seperti dilakukan oleh Hamdan, sosok guru sosiologi dan blogger asal Sukabumi, Jawa Barat.
Melalui coaching ini, dia merasa semakin tertantang untuk menjadikan blognya bukan sekedar sebagai tempat menulis saja, namun juga untuk menyampaikan sesuatu yang bermanfaat, dan sebagai media informasi.
3.2. Menjadi blogger pendidikan
Menjadi pengajar hebat bukan sekedar hanya mengandalkan ilmu, namun juga didukung dengan kemauan dan kemampuan untuk mengaktualisasikan diri. Seperti dilakukan oleh Hamdan, sosok guru sosiologi dan blogger asal Sukabumi, Jawa Barat.Screenshot tulisan fiksi |
Menjadi blogger pendidikan, begitulah saya menyebutnya. Mengapa demikian? Karena sebagian besar isi dari blognya adalah tentang materi pendidikan, khususnya tentang sosiologi sesuai dengan spesialisasi dan background pendidikannya. Blog yang dibangun dengan judul sahabat sosiologi ini berisi materi sosiologi SMA mulai dari Kelas X, Kelas XI, dan Kelas XII.
Saat berkunjung ke blog yang dimiliki, saya menemukan hal yang menarik. Ternyata dia juga menuliskan beberapa karya fiksi dan non fiksi di dalamnya. Sosok guru sosiologi dan blogger yang multitalent, bukan?
Dia berharap blog yang dibangunnya dapat menjadi referensi bagi siswanya di MA Raudlotul Ulum ataupun siswa dari sekolah lain. Secara lebih luas dia berharap apa yang ditulisnya dapat dibaca dan dirasakan manfaatnya oleh masyarakat luas. Dia sangat senang karena dengan adanya blog yang dimiliki akan memberikan kemudahan bagi sosok guru sosiologi dan blogger ini dalam mensukseskan KBM. Kini dia tak perlu risau jika tidak membawa buku karena dia bisa mengakses materi bahan ajar kapan saja dan dimana saja.
Saat berkunjung ke blog yang dimiliki, saya menemukan hal yang menarik. Ternyata dia juga menuliskan beberapa karya fiksi dan non fiksi di dalamnya. Sosok guru sosiologi dan blogger yang multitalent, bukan?
4. Harapan Hamdan sebagai Blogger
Keberadaan blog ini juga menjadikan dia semakin mudah dalam menyelenggarakan kegiatan belajar mengajar, utamanya di era pandemi. Era dimana proses belajar dan mengajar dilakukan secara online baik berbasis whatsapp, google class, google meet, ataupun zoom.
Masya Allah Pak Hamdan sosok yang inspiratif. Mendapat pasangan yang sevisi dan misi ya.
ReplyDeleteMasih terkagum dengan pengabdian beliau di bidang pendidikan eh ternyata di luar itu beliau seimbangkan dg hobinya yakni olahraga.
Sosiologi adalah bagaimana belajar memanusiakan manusia ya.
Itu pemahamanku waktu SMA maka tak salah jika pak Hamdan mudah membangun relasi.
Ulasannya lengkap, rapi.
Niat mulia Insya Allah diberi kemudahan... Semoga pak Guru makin suksesss
ReplyDeleteHatur nuhun Mas Sugi, sudah mengupas tuntas ... Tulisannya enak dibaca,,,nggak tau ulasan saya tentang Mas, apakah sebagus ini ...sekali lagi terima kasih . Sukses terus buat Mas Sugi
ReplyDeleteKak sugi, ulasannya sungguh lengkap dan rapi. Seneng banget bacanya. Untuk pak guru, inspiratif banget sih :) aku paling happy kalau liat ada guru yang aktif, kreatif dan apalagi blogger. Isi kontennya pastinya trusted dan bermanfaat. Sukses terus ;)
ReplyDeleteMasyaAllah sangat menginspirasi sekali Pak Hamdan. Semoga semakin banyak pendidik seperti beliau, ttap produktif dan mengikuti zaman jd makin asyik..
ReplyDeleteApalagi diceritakan oleh Pak Sugi, detail dan enak banget dibacanya. Keren pak!
mantap!! aku jadi terinspirasi..
ReplyDeleteMenggambarkan sosok yg konsisten ya, satu pilihan ditekuni utk seterusnya, pendidik dan menulis memang dua hal yg saling terkait
ReplyDeleteMantep pak hamdan. Saya tahun ini pejuang linjur jadi bisa dong belajar dari blog sahabat sosiologi. Sukses terus pak hamdan...
ReplyDeleteKang Hamdan, temannya Kang Yonal nih, sama-sama guru blogger yang inspiratif. Selalu tersentuh batin ini melihat ketulusan yang terpancar~
ReplyDeleteOh ya, mataku dimanjakan dong bertamu ke rumahnya Pak Sugianto mah... Enak banget, rapi sangat
Salam kenal mas sugi.
ReplyDeleteSenang sekali membaca ulasan tentang my best partner, brother Hamdan Najarudin.
Good luck untuk semua yang sedang mengikuti blogspedia coaching batch 2.
Sosok inspiratif, semoga harapan beliau bisa terkabul
ReplyDelete